Indonesia Masih Jadi Pasar Keempat Kapas Amerika

Oleh : Ahmad Fadli | Rabu, 12 September 2018 - 19:29 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta - CCI (Cotton Council International), asosiasi perdagangan nirlaba yang mempromosikan serat kapas AS (Amerika Serikat) dan produk kapas manufaktur di seluruh dunia dengan merek dagang COTTON USA kembali mempertemukan para pelaku industri tekstil di Indonesia.

Direktur Eksekutif Cotton Council International (CCI), Bruce Atherley, mengatakan peningkatan konsumsi pakaian dan produk fashion lainnya oleh kalangan menengah muda Indonesia jadi pendorong permintaan katun atau serat kapas.

"Pertumbuhan pasar di Indonesia sangat besar yang dipicu oleh pertumbuhan kelas menengah dan orang muda. Banyak perusahaan pemintalan Indonesia mengimpor kapas dari Amerika Serikat untuk kebutuhan garmen mereka," kata Bruce di JW Marriott Hotel, Rabu (12/9/2018).

Menurutnya, nilai ekspor kapas AS ke Indonesia bisa mencapai US$ 500 juta atau Rp 6,65 triliun. Nilai ekspor tersebut terus tumbuh setiap tahunnya.

"Dari 100% kebutuhan kapas Indonesia, sebesar 30% berasal dari AS dan sekarang perilaku kaum muda menyukai fashion produk yang berkualitas, jadi kapas dari AS ini sangat cocok dengan pasar di Indonesia. Kalau dulu kita langsung jual ke perusahaan pemintalan, sekarang kita aktif promosi lewat fashion-fashion show seperti sekarang ini," ungkap Bruce.

Sementara itu, Program Representative CCI, Anh Dung Do, menuturkan pertumbuhan permintaan kapas di Indonesia setidaknya 3% per tahun.

"Di Indonesia pasar kapas itu tumbuhnya 3% setahun. Ini bisa diukur dari total konsumsi dan industri tekstil. Semoga bisa tercapai karena nanti banyak muda-mudi. Indonesia itu terbesar keempat di dunia yang impor kapas dari AS. Pertama China, kedua Turki, kemudian Meksiko, Indonesia nomor 4," ujarnya