Ketum Kadin Harap Kerja Sama RI-Korsel Pacu Roda Ekonomi Tanah Air

Oleh : Ridwan | Rabu, 12 September 2018 - 11:35 WIB

INDUSTRY.co.id - Seoul, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan P. Roeslani berharap kerja sama ekonomi Indonesia-Korea Selatan dapat semakin memacu roda perekonomian di Tanah Air.

"Korea Selatan bisa melakukan alih teknologi dan knowledge di Indonesia dan ikut membuka lapangan kerja," ungkal Rosa  dalam keterangan resminya di Seoul, Korea Selatan (11/9/2018) waktu setempat.

Sekedar informasi, kunjungan Presiden Joko Widodo ke Korea Selatan (Korsel) menghasilkan kesepakatan bisnis senilai US$6,2 miliar (setara Rp 81,7 triliun, dengan kurs 14.400 per dolar AS) melalui 15 nota kesepahaman dan enam komitmen investasi.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (10/9), mengatakan seluruh nota kesepakatan bisnis dan komitmen investasi itu semakin meningkatkan sentimen positif pihak asing terhadap kondisi ekonomi Indonesia.

Beberapa kesepakatan bisnis itu ialah PLTA Teunom-2 dan 3 di Aceh Jaya senilai US$ 800 juta, pabrik kimia di Banten senilai US$ 200 juta, pabrik mesin diesel senilai US$ 185 juta, properti di Bogor senilai US$ 150 juta, PLTA Pongkeru 50 Mw di Luwu Timur senilai US$ 300 juta, properti di Jakarta senilai US$ 70 juta, proyek coal fired steam power plant senilai US$ 3 miliar, dan kerja sama pengembangan pusat teknologi permesinan di Bandung senilai miliaran dolar AS.

Presiden Joko Widodo menggarisbawahi kerja sama ekonomi kedua negara yang sudah bertahun-tahun lamanya.

"Perusahaan Korea di Indonesia mempekerjakan sekitar 900 ribu orang. Korea Selatan ialah negara ketiga terbesar yang melakukan investasi di Indonesia di bidang industri dasar seperti baja dan besi, petrokimia, serta aluminium," tegas Presiden.

Ketua Korean Chamber of Commerce and Industry, Yongman Park, bahkan mengakui masih banyak peluang investasi di Indonesia.

"Saya mengajak pengusaha Korea mau masuk ke Indonesia yang kini sedang giat-giatnya menggenjot pembangunan infrastruktur," tuturnya.