Awal Tahun, Biaya Eksplorasi Timah Naik 15%

Oleh : Hariyanto | Jumat, 10 Februari 2017 - 14:45 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, PT Timah (Persero) Tbk belum mampu menekan laju pertumbuhan biaya eksplorasi. Pada Januari 2017, Timah telah mengeluarkan biaya untuk kegiatan eksplorasi di darat maupun di laut di daerah Bangka dan Belitung sekitar Rp6,563 miliar atau naik 15% dari periode waktu serupa tahun lalu Rp5,68 miliar.

Adapun rincian biaya eksplorasi pada awal tahun ini sekitar Rp6,563 miliar untuk biaya operasional dan Rp60 juta untuk biaya investasi.

Sekretaris Perusahaan Sutrisno S. Tatetdaget melalui keterbukaan informasi, Jumat (10/2) menuturkan, hasil kegiatan eksplorasi pada Januari tahun ini mendapatkan temuan sumber daya baik di darat maupun di laut. Kegiatan eksplorasi di laut mendapatkan sumberdaya tertunjuk sebesar 13 ton dan sumberdaya terukur sebanyak 503 ton.

"Semuanya merupakan tipe endapan timah alluvial, sedangkan hasil perolehan sumberdaya dari kegiatan eksplorasi di darat belum dapat dilaporkan karena masih dalam proses penyelesaian," kata Sutrisno.

Sementara itu, rencana kegiatan eksplorasi pada Februari 2017 adalah melakukan evaluasi dan melanjutkan kegiatan bulan sebulannya. Kegiatan pemboran prospeksi dan pemboran rinci di laut direncanakan menggunakan empat kapal bor yang dialokasikan di perairan Bangka (laut ranggam, laut Aek Kantung, dan laut Permis).

Sedangkan untuk pemboran timah primer di pulau Bangka (A. Blasing, Jangkang, Pemali, dan Bukit Pret) dan Belitung (Batu besi Damar).