Ketidakseragaman Penggunaan Vaksin MR di Kabumaten Kotabaru

Oleh : Herry Barus | Jumat, 31 Agustus 2018 - 13:30 WIB

INDUSTRY.co.id - Kotabaru - Legislatif Kabupaten Kotabaru, cenderung moderat dalam menyikapi program imunisasi measles rubella (MR) bagi anak-anak yang kini masih menjadi pro dan kontra bagi para orangtua.

Hal itu disebabkan adanya berbagai isu yang berkembang seputar vaksin MR membuat banyak orangtua dihantui kecemasan, khususnya menyangkut ke-halalan imunisasi tersebut.

Wakil Ketua DPRD Kotabaru, M Arif di Kotabaru, Kamis (30/8/2018) , mengakui adanya ketidakseragaman masyarakat dalam memandang imunisasi measles rubella.

"Ini merupakan program pemerintah, tapi di sisi lain, menyangkut keyakinan masyarakat yang mayoritas muslim," tambahnya.

Sebagai muslim, fatma ulama merupakan sesuatu yang penting dalam bermuamalah karena hal ini akan erat kaitannya dengan kaidah-kaidah dalam beragama.

Begitu pun dengan masalah imunisasi MR yang ditengarai berasal dari kandungan yang tidak halal, karena dalam pembuatannya berasal dari bahan yang tidak halal.

"Namun dari penjelasan ulama, dengan merujuk pada situasi darurat, karena belum ada vaksin sejenis yang pembuatannya dari bahan halal, maka hal ini menjadi satu hal yang dibolehkan," jelasnya.

Tapi lagi-lagi hal ini menyangkut dengan keyakinan seseorang, bagi mereka yang tetap tidak mau sesuatu itu karena menganggap berasal dari bahan tidak halal, maka juga harus difahami dan dimaklumi.

Oleh sebab itu, sehubungan dengan hal tersebut, politisi Partai PPP ini berpendapat, pelaksanaan program pemberian imunisasi MR dijalankan dengan tidak harus memaksa bagi mereka yang tidak berkenan.

Sementara, hingga sepekan pelaksanaan imunisasi MR dilaksanakan di Kabupaten Kotabaru sejak dicanangkan pada awal Agustus 2018, sudah lebih dari delapan ribu anak yang diimunisasi.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotabaru, menargetkan 99.669 anak usia sembilan bulan sampai 15 tahun mendapat imunisasi measles rubella (MR).

"Imunisasi dilaksanakan selama dua bulan pada Agustus sampai September 2018," ujar Pelaksana Tugas Kepala Dinkes Kabupaten Kotabaru, Ernawati.

Menurutnya, pada Agustus 2018, imunisasi difokuskan di sekolah-sekolah mulai jenjang pendidikan anak usia dini hingga sekolah menengah pertama. Terdiri dari 307 PAUD dan TK, 263 SD, dan 79 SMP.

Sedangkan jumlah siswa yang akan diimunisasi sebanyak 67.086 orang. Terbagi 12.936 siswa PAUD dan TK, 38.949 siswa SD, dan 15.201 siswa SMP.

"Sedangkan sasaran di luar sekolah dilaksanakan September 2018 dengan jumlah 24.755 anak yang tersebar di seluruh kabupaten," kata Erna.

Sebanyak 429 pos pelayanan disiapkan untuk pelaksanaan imunisasi MR bagi anak usia prasekolah. Pos pelayanan itu terdiri dari rumah sakit, puskesmas, pustu dan polindes, posyandu, serta pos-pos lainnya. (Ant)