Marlin Marpaung: Perlu Penegakan Hukum Buat Keluarga Terlantarkan Orang Tua

Oleh : Ahmad Fadli | Minggu, 26 Agustus 2018 - 07:15 WIB

INDUSTRY.co.id, Cikarang - Ketua Asosiasi Senior Living Indonesia Marlin Marpaung menilai kaum lansia di tanah air masih belum mendapatkan perhatian yang layak. Tidak sedikit lansia yang menghabiskan masa tuanya sendirian bahkan di jalan. Padahal jumlah lansia di negeri ini disebut terus meningkat.

Ia mengatakan dari data Kementerian Sosial saat ini terdapat 2,1 juta lansia terlantar dan 1,8 juta lansia rawan terlantar di Indonesia. Tingginya angka lansia terlantar di negeri ini patut mendapatkan perhatian serius.

Kalau orang tua menelatarkan anaknya sudah ada sanksinya dan ada aturan perundang-undangannya. Namun, kalau anak menelatarkan orang tuanya belum ada yang mengaturnya, ujarnya kepada INDUSTRY.co.id, Sabtu (25/8/2018).

Menurutnya, law enforcement anggota keluarga maupun masyarakat terhadap ketidakpedulian lansia itu belum ada. Karenanya kehadiran negara terutama dirasakan oleh lanjut usia yang benar-benar tidak mampu dan terlantar dengan menampung mereka di dalam panti-panti yang dibangun pemerintah yang tentu saja dengan standar layanan kualitas hidup yang minimum.

Di negara maju seperti Jepang dan Amerika Serikat, pemerintahnya sudah lama mengembangkan sistem jaminan sosial yang menjamin kualitas hidup kaum lansia, papar dia

Sistem jaminan hari tua tersebut menjadi solusi bagi lanjut usia untuk dapat menikmati hidup usia emas dalam standar kualitasyang sudah direncanakan sesuai besaran premi yang dibayarkan sejak usia produktif. Tentu saja bagi warga negara yang tidak mampu, negara menyediakan standar layanan yang berbeda.

Kehadiran Senior Living D`Khayangan yang dikelola oleh PT Jababeka Longlife City menjadi solusi pelayanan rumah lansia yang berkualitas seperti sembilan manfaat bagi para senior yang bergabung dalam hunian ini.

Sembilan keuntungan itu adalah tidak repot dengan urusan rumah, interaksi positif, kegiatan yang tertata rapi setiap hari, gaya makan sehat, gaya sosial bermakna, aktualisasi diri yang tinggi, hubungan keluarga terjaga harmonis, tune in dengan gaya hidup dan jaminan hidup bahagia masa tua.