INDUSTRY.co.id - Jakarta – Sektor properti domestik diperkirakan bakal kembali bergairah usai pemilihan presiden (pilpres)  pada 2019 mendatang. Pasalnya, sektor tersebut sudah didukung oleh relaksasi kebijakan uang muka kredit (Loan to Value/LTV) sektor perumahan.

“Kami perkirakan sektor properti lokal akan kembali menggeliat setelah pilpres atau April tahun depan. Selain itu, stabilitas ekonomi yang positif dan didukung oleh kebijakan LTV Bank Indonesia akan terus mendukung pertumbuhan sektor properti nasional,” ujar Hariyadi Sukamdani, di Jakarta, Kamis (23/08/2018).

Hariyadi mengemukakan, kebijakan BI mengenai LTV tersebut sudah mulai dirasakan oleh sektor properti nasional saat ini. Perry Wariyo, Gubernur Bi, dinilai sangat luar biasa karena berani mendorong kebijakan yang sangat kuat ke arah perbaikan industri properti.

“Terkait tren suku bunga yang tinggi, pelaku usaha sektor properti yakin bahwa Bank Indonesia akan kembali menurunkan tingkat suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate pada akhir 2018. Bagi konsumen, soal suku bunga itu relatif. Ya penting uang muka pembelian rumah dapat murah dan dapat berlaku untuk jangka panjang,” papar Hariyadi.

Lebih lanjut Hariyadi mengungkapkan, bahwa tren kenaikan suku bunga hanya bersifat sementara saja.

“Kami menilai, prospek positif LTV saat ini sudah mulai kelihatan. Jika kita tinjau penjualan rumah dalam program ini pada tahap pertama, maka penjualan tersebut sudah terlihat bagus, terutama terlihat dari data pajaknya,” pungkas Hariyadi. (Abraham Sihombing)