INDUSTRY.co.id - Jakarta - Di perkirakan Rupiah akan bergerak di kisaran 14.591-14.574. Tidak jauh berbeda dengan sebelumnya dimana pergerakan USD yang mulai menurun di akhir pekan sebelumnya diharapkan dapat berlanjut seiring penguatan mata uang EUR dan sejumlah mata uang lainnya.

"Meski sentimen dari dalam negeri belum ada yang terbarukan namun, paling tidak sentimen global dari penguatan mata uang lainnya terhadap USD cukup membantu Rupiah untuk dapat melanjutkan kenaikannya. Tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat Rupiah kembali melemah," ujar analis Pasar Modal Reza Priyambada di Jakarta, Selasa (21/8/2018).

Dikatakan, pergerakan Rupiah mengawali pekan ini mampu memanfaatkan pelemahan USD seiring berkurangnya kekhawatiran akan resesi ekonomi Turki. Aksi pelaku pasar yang berkurang kepanikan tersebut membuat mata uang Lira Turki menguat serta EUR yang juga menguat. Adanya kesepakatan swap mata uang antara Turki dan Qatar senilai USD51 juta memberikan senitmen positif.

Selain itu, lanjut dia, adanya penilaian dari European Stability Mechanism yang menyampaikan Yunani berhasil keluar dari program bailout selama tiga tahun terakhir turut menguatkan EUR.

"Sementara itu, meski dari dalam negeri sejumlah kalangan menyangsikan prognosa RAPBN 2019 yang disampaikan Pemerintah namun, Rupiah tetap mampu menguat seiring imbas penurunan USD terhadap sejumlah mata uang lainnya," katanya.