Industri Kemasan Plastik Berperan Penting Dalam Rantai Pasok Strategis

Oleh : Hariyanto | Rabu, 08 Februari 2017 - 14:40 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Industri kemasan plastik berperan penting dalam rantai pasok bagi sektor strategis lainnya, seperti industri makanan dan minuman (mamin), farmasi, kosmetika, serta elektronika.

"Saat ini, industri kemasan plastik yang merupakan sektor kimia hilir telah menjadi supply chain dari consumer product. Industri ini pertumbuhannya cukup tinggi dan potensinya masih besar," kata Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto di Jakarta, Rabu (8/2/2017).

Airlangga menuturkan, sektor industri kemasan plastik menyerap tenaga kerja sebanyak 37.327 orang dan memiliki total produksi sebesar 4,68 juta ton.

"Permintaan produk plastik nasional mencapai 4,6 juta ton dan meningkat 5% dalam lima tahun terakhir," papar Airlangga.

Ia menegaskan, untuk memacu kinerja industri plastik dalam negeri pihaknya akan terus berupaya mengurangi ketergantungan bahan baku impor serta mendorong peningkatan kualitas, kuantitas maupun spesifikasi produk yang dihasilkan.

"Sektor ini vital dengan ruang lingkup hulu, antara, hingga hilir yang dibutuhkan banyak industri lain danmemiliki variasi produk beragam," tutur Airlangga.

Sedangkan Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) Kementerian Perindustrian, Achmad Sigit Dwiwahjono mengatakan, pihaknya terus berupaya meningkatkan daya saing industri plastik melalui berbagai kebijakan strategis, khususnya menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan perdagangan bebas dunia.

"Dalam menghadapi kendala pemenuhan bahan baku dan persaingan menghadapi MEA, salah satu langkahnya adalah pemberian fasilitasi melalui bea masuk ditanggung pemerintah (BMDTP). Dukungan lainnya, melalui penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI), fasilitasi promosi dan investasi, penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), tata niaga impor, penguatan kegiatan penelitian dan pengembangan serta kebijakan lain yang mendukung peningkatan daya saing dan produktivitas," ujar Sigit.