Garuda Indonesia Proyeksikan Rute Arab Saudi Sekitar US$275 Juta

Oleh : Hariyanto | Jumat, 17 Agustus 2018 - 13:17 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memproyeksikan pendapatan rute Arab Saudi pada tahun ini sekitar US$275 juta.

Berdasarkan prospektus ringkas yang dipublikasi Kamis (16/8/2018), untuk mencapai pendapatan tersebut, Garuda Indonesia meningkatkan frekuensi penerbangan sekitar 1.975 kali dan kapasitas produksi (ASK) sebanyak 6.480.000, dengan melakukan penambahan pesawat baru pada rute tersebut.

Rencananya, perseroan melakukan penambahan armada pesawat terbang dengan jenis pesawat Airbuss A330-900 Neo (301 kursi) dengan mengedepankan kenyamanan pada jasa yang ditawarkan perusahaan. 

Garuda memproyeksikan rute Jeddah dan Madinah pada periode 2018-2023, di mana konsistensi terjadi pertumbuhan pada jumlah penumpang, sedangkan tarif diperkirakan turun agar dapat menjangkau konsumen lebih luas lagi. 

Ke depan, perseroan melihat potensi besar untuk menaikkan frekuensi rute Jeddah dan Madinah dengan melihat prospek peningkatan pasar khususnya melalui penerbangan tujuan Madinah yang favorit untuk kegiatan umroh. 

Selain itu, perseroan memiliki potensi untuk meningkatkan pendapatannya rute Jeddah dan Madinah dari pemaksimalan frekuensi, efisiensi rute, dan peningkatan pada kapasitas tempat duduk yang digunakan.

Pada 2017, pendapatan penjualan tiket rute Arab Saudi kurang lebih US$250 juta, dengan frekuensi penerbangan sekitar 1.750 kali dan jumlah ASK lebih dari 5,5 juta.

Dalam periode 2013-2017, rata-rata pendapatan yang diperoleh perseroan atas penjualan tiket rute Jeddah dan Madinah sekitar US$205,686 juta. Sementara, tingkat rata-rata frekuesi penerbangan Garuda untuk rute tersebut adalah 1.476 kali dan rata-rata ASK 5,648 juta.