Hasnur Jaya International Berharap Dapat Laksanakan PUPS pada Triwulan I-2019

Oleh : Abraham Sihombing | Kamis, 16 Agustus 2018 - 05:19 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta – PT Hasnur Jaya International, anak usaha Hasnur Group di sektor pertambangan dan infrastruktur, berharap dapat melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (PUPS) pada triwulan pertama 2019.

Perseroan yang bermarkas besar di Kalimantan Selatan itu, memiliki tujuh entitas bisnis di sektor pertambangan, konstruksi, dan berbagai layanan untuk pertambangan.

“Lewat PUPS itu, manajemen berharap dapat meraih tambahan modal antara Rp1,2-1,4 triliun. Dana itu akan digunakan untuk membiayai pengembangan logistik sektor pertambangan di Kalimantan Selatan dan Sumatra Selatan,” ujar Syamsul Bachri Djadi, Direktur Keuangan Hasnur Group, dalam media gathering wartawan di Carribou Coffee, Senopati, Jakarta Selatan, Rabu (15/08/2018).

Syamsul mengemukakan, dana hasil PUPS tersebut akan digunakan untuk membangun storage dan memperkuat layanan pengangkutan batu-bara. Manajemen perseroan diharapkan dapat berekspansi logistik batu bara ke area. Untuk kebutuhan ini, kami mempertimbangkan pendanaannya, salah satunya lewat IPO,” papar Syamsul.

Syamsul menjelaskan, investasi tersebut belum akan dilakukan dalam waktu dekat. Pasalnya, perseroan masih merampungkan perjanjian bisnis untuk membangun infrastruktur logistik di Sumatra Selatan.

“Di samping itu, manajemen perseroan juga belum menetapkan pihak penjamin emisi (underwriter) PUPS yang ditargetkan bakal direalisasikan itu pada 2019,” ujar Syamsul.

Syamsul berpendapat bahwa sektor pertambangan adalah entitas bisnis yang paling baik untuk melakukan PUPS karena kegiatan usahanya cukup aktif saat ini.

Pada 2017, total nilai aset Hasnur Jaya telah mencapai Rp3 triliun dengan pendapatan sebesar Rp1,9 triliun serta laba Rp350 miliar. Adapun sepanjang Januari-Juli 2018, pendapatan perseroan mencapai Rp1,1 triliun dengan laba sebesar Rp200 miliar.

Hasnur Group adalah perusahaan yang didirikan sejak 1966 dan berbisnis di sektor pengangkutan kayu bulat dari area produksi menuju Kota Banjarmasin, melalui Sungai Barito.

Kini, perseroan telah memiliki 5 lini usaha, yakni kehutanan, pertambangan, pertanian, media, dan services pada sektor properti, kendaraan rental, penyewaan alat berat, dan Teknologi Informatik (TI). (Abraham Sihombing)