Industri Mamin Mampu Mendorong Pemerataan dan Kesejahteraan Nasional

Oleh : Hariyanto | Rabu, 08 Februari 2017 - 11:04 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Kementrian perindustrian menegaskan saat ini Industri makanan dan minuman (mamin) mampu menjadi instrumen yang berperan mendorong pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mengatakan, sektor mamin skala besar diharapkan memperkuat pendalaman struktur dan rantai nilai industrinya melalui kemitraan strategis dengan sektor skala kecil dan menengah.

"Selain makin menguatkan struktur industrinya, akan didorong penyerapan tenaga kerja yang lebih banyak," kata Airlangga di Jakarta, Selasa (7/2/2017).

Menurutnya, potensi industri mamin dalam negeri cukup besar dan pertumbuhannya hampir dua kali dari pertumbuhan ekonomi nasional.

"Rata-rata per tahun, industri mamin tumbuh 9,5%, sedangkan ekonomi hanya tumbuh 5%. Industri mamin juga memiliki daya saing kuat dan pemainnya beragam," ujar Menperin.

Ia menambahkan, untuk meningkatkan pertumbuhan dan struktur industri mamin nasional pihaknya mendorong agar sektor prioritas ini ikut berperan mendukung program pemerintah dalam pendidikan dan pelatihan vokasi industri.

"Pengembangan industri di Indonesia harus didorong oleh SDM yang andal dan kompeten. Dalam upaya pemenuhan kebutuhan tenaga kerja, pelaku industri mamin harus mengembangkan kemitraan dengan Sekolah Menengah Kejuruan di sekitar lokasi pabrik agar meningkatkan kompetensi para siswa/siswi SMK tersebut dan diharapkan, satu industri dapat menggaet lima siswa atau siswi SMK," tutur Airlangga.

Airlangga menegaskan, industri mamin nasional memiliki potensi untuk naik tingkat ke industry 4.0. Dengan naik level, industri mamin dalam negeri dapat mengembangkan inovasi dan teknologi terbaru melalui kemitraan dengan industri mamin di negara-negara maju.

"Salah satu industri mamin di Jawa Timur sudah ada yang menerapkan Industry 4.0. Dengan memanfaatkan teknologi di Industry 4.0, seperti robotic, big data dan 3D printing, dapat menurunkan biaya produksi," pungkas Airlangga.