Pasar Indonesia Terdampak Resesi Turki

Oleh : Wiyanto | Selasa, 14 Agustus 2018 - 07:44 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Adanya resesi ekonomi Turki yang diiringi dengan melemahnya nilai Tukar mata uang Turki berdampak ke global. Dampak tersebut merembet ke Indonesia?

Indonesia masuk kawasan Asia, yang mana Asia disinyalir oleh analis Pasar Modal Reza Priyambada, pasar keuangannya akan terdampak. Sebabnya kian maraknya sentimen resesi ekonomi Turki yang diiringi dengan pelemahan nilai mata uangnya sehingga merembet ke EUR dan membuat laju USD menguat membuat sejumlah indeks saham Asia bergerak dalam zona merah.

"Pelaku pasar memanfaatkan sentimen negatif tersebut untuk kembali melepas posisi," kata dia di Jakarta, Selasa (14/8/2018).

Ia katakan, meski JPY diuntungkan dengan terapresiasinya USD namun, tidak membuat Nikkei bertahan di zona hijau dimana berakhir melemah. Pelemahan saham-saham teknologi Korea mengantarkan indeks Kospi ke zona merah. Begitupun dengan sejumlah indeks saham Tiongkok yang melemah karena tekanan saham-saham industri dan jasa.

Selain itu, katanya Eropa juga mulai meningkat kekhawatiran akan resesi yang dialamai Turki membuat laju bursa saham Eropa dilanda aksi jual. Akibatnya pergerakannya cenderung kembali melanjutkan pelemahannya.  Indeks pan-European Stoxx 600 melemah 0,25 persen. Sejumlah sektor saham terkena aksi jual dan beberapa diantaranya cenderung mendatar. Adapun saham-saham sektor teknologi dan kimia bergerak flat; serta saham-saham kesehatan/farmasi gagal bertahan positif.

Tidak jauh dengan Eropa, ia menambahkan, sentimen yang sama juga turut mempengaruhi laju bursa saham AS dimana berakhir melemah. Pelaku pasar memanfaatkan resesi yang terjadi di Turki untuk kembali melakukan aksi jualnya. Saham-saham keuangan dilanda aksi jual. Begitupun dengan saham-saham energi dan material.

"Di sisi lain, adanya kenaikan saham Amazon dan Apple kali ini tidak mampu menahan pelemahan yang terjadi pada seluruh indeks saham AS," katanya.