Obligasi Berpeluang Naik Disokong Rupiah

Oleh : Wiyanto | Jumat, 10 Agustus 2018 - 08:11 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Pergerakan pasar obligasi dalam negeri diharapkan masih memiliki peluang untuk kembali mengalami kenaikan seiring masih adanya sejumlah sentimen positif, terutama dari laju Rupiah yang dapat melanjutkan kenaikannya.

Analis Pasar Modal Reza Priyambada mengatakan,  penurunan imbal hasil obligasi AS pun seiring dengan kenaikan inflasi yang di bawah estimasi diperkirakan dapat membantu pasar obligasi dalam negeri menguat.

"Terkait kondisi politik, meski tidak banyak terpengaruh namun, secara psikologis pasar dapat berimbas pada kondisi pasar obligasi dalam negeri. Tetap cermati dan waspadai terhadap potensi pelemahan kembali jika sentimen positif yang ada kurang kuat mendukung bertahannya pasar obligasi," katanya di Jakarta, Jumat (10/8/2018).

Kembali positifnya laju Rupiah dan imbas penurunan imbal hasl obligasi AS cukup membantu pergerakan pasar obligasi dalam negeri untuk kembali menguat. Pelaku pasar memanfaatkan kondisi tersebut untuk kembali masuk. Adapun untuk pergerakan masing-masing tenor ialah untuk tenor pendek (1-4 tahun) imbal hasilnya rata-rata turun 6,29 bps; tenor menengah (5-7 tahun) turun 10,86 bps; dan panjang (8-30 tahun) turun 5,02 bps.

Kemarin, laju pasar obligasi cenderung kembali berbalik menguat dengan adanya aksi beli. Pada FR0063 yang memiliki waktu jatuh tempo ±5 tahun dengan harga 92,84% memiliki imbal hasil 7,43% atau turun 0,12 bps dari sebelumnya di harga 92,40% memiliki imbal hasil 7,55%. Untuk FR0075 yang memiliki waktu jatuh tempo ±20 tahun dengan harga 94,90% memiliki imbal hasil 8,02% atau turun 0,07 bps dari sehari sebelumnya di harga 94,28% memiliki imbal hasil 8,08%.

Pada Kamis (9/8), rata-rata harga obligasi Pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price naik 0,44 bps di level 110,89 dari sebelumnya di level 110,40. Adapun, rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price naik 0,24 bps di level 105,80 dari sebelumnya di level 105,54. Sementara itu, pergerakan imbal hasil SUN 10Yr berada di level 7,62% dari sebelumnya di level 7,67% dan US Govn’t bond 10Yr di level 2,93% dari sebelumnya di level 2,96% sehingga spread di level kisaran 469,6 bps lebih rendah dari sebelumnya 471,6 bps.

Sementara pada laju imbal hasil obligasi korporasi, pergerakannya cenderung turun. Pada obligasi korporasi dengan rating AAA dimana imbal hasil untuk tenor 9-10 bergerak turun tipis di kisaran level 9,64%-9,75%. Pada rating AA dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 10,02%-10,07%. Pada rating A dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 11,20%-11,31%, dan pada rating BBB di kisaran 13,95%-13,99%.