Ketum HKI Berharap IJB-Net Dapat Kurangi Ketergantungan Indonesia Terhadap Produk Impor

Oleh : Ridwan | Kamis, 09 Agustus 2018 - 11:30 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memacu pengembangan industri kecil dan menengah (IKM), salah satunya melalui Indonesia-Japan Business Network (IJB-Net). 

IJB-Net merupakan organisasi yang didukung oleh para diaspora Indonesia di Jepang, sahabat Jepang pecinta Indonesia, dan masyarakat Indonesia lainnya yang terpanggil untuk meningkatkan kolaborasi bisnis antar kedua negara.

Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI) sekaligus Ketua Dewan Penasehat IJB-Net Sanny Iskandar berharap melalui program-program kerja yang dilakukan oleh IJB-Net akan terjadi peningkatan kolaborasi bisnis antara pelaku usaha Jepang dan Indonesia. 

"Saya berharap ada peningkatan kolaborasi bisnis antara kedua negara khususnya di sektor industri manufaktur skala kecil dan menengah (small and medium enterprise)," kata Sanny Iskandar saat dihubungi Industry.co.id di Jakarta, Kamis (9/8/2018).

Ditambahkan Sanny, jenis-jenis produk yang dihasilkan oleh industri manufaktur tersebut diharapkan adalah produk-produk yang selama ini masih impor. 

"Hal ini ditujukan agar dapat mengurangi ketergantungan Indonesia atas produk-produk impor," terangnya. 

Sementara itu, Rachmat Gobel selaku Utusan Khusus Presiden untuk Jepang, menuturkan Negeri Matahari Terbit tersebut merupakan mitra yang penting bagi Indonesia, apalagi keduanya merupakan anggota G-20.

“Harus lebih ditingkatkan sungguh-sungguh kerjasama kedua negara. Indonesia bisa mencontoh Jepang yang saat ini telah menjadi negara maju,” kata Gobel.

Indonesia dan Jepang adalah mitra strategis, hubungan perdagangan keduanya terus bertumbuh. Jepang hampir selalu masuk dalam jajaran 5 besar negara mitra Indonesia, dan juga dari sisi investasinya.

Tahun ini juga menjadi momen bagi kedua negara karena pada 2018 hubungan diplomatik Indonesia-Jepang menginjak 60 tahun. Hingga kini, terdapat 1.800 perusahaan Jepang yang menyerap 5 juta tenaga kerja dan menyumbang 10% terhadap produk domestik bruto (PDB), serta 20% terhadap kinerja ekspor Indonesia.