Survei BI: Keyakinan Konsumen Menurun di Juli

Oleh : Herry Barus | Selasa, 07 Agustus 2018 - 09:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Hasil survei konsumen yang dilakukan Bank Indonesia mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap perekonomian melemah di Juli 2018 dibanding Juni 2018.

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang diumumkan Bank Sentral di Jakarta, Senin (6/8/2018) , menurun 3,3 poin menjadi 124,8 dibanding Juni 2018 yang sebesar 128,1.

Namun, jika dibandingkan Juli tahun lalu keyakinan konsumen membaik, karena iKK Juli 2017 sebesar 123,4.

Musabab pelemahan IKK Juli 2018 dibanding Juni 2018 adalah dua indikator Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi yang kompak menurun.

IKE pada Juli 2018 tercatat 115,8, turun 5,8 poin dari bulan sebelumnya. Hal ini didorong oleh menurunnya seluruh komponen pembentuknya, terutama keyakinan konsumen terhadap penghasilan saat ini dibandingkan kondisi enam bulan lalu, serta menurunnya keyakinan konsumen untuk melakukan pembelian barang tahan lama.

Keyakinan konsumen terhadap penghasilan saat ini melemah dibandingkan Januari 2018, tercermin dari Indeks Penghasilan Saat Ini yang sebesar 127,3 pada Juli 2018, atau turun 8,8 poin dibandingkan bulan sebelumnya.

Sejalan dengan itu, Indeks Pembelian Barang Tahan Lama (durable goods) pada Juli 2018 melorot 8,2 poin menjadi 120,7 di Juli 2018.

Sementara itu, IEK periode Juli 2018 adalah 134,7, menurun tipis dari capaian Juni 2018 sebesar 135,4. Menurunnya ekspektasi konsumen karena melemahnya ekspektasi konsumen terhadap kegiatan usaha dan ketersediaan lapangan kerja pada enam bulan mendatang.

Tekanan kenaikan harga pada tiga bulan mendatang atau Oktober 2018 diperkirakan juga meningkat dari September 2018, dipengaruhi oleh kekhawatiran konsumen terhadap kenaikan harga Bahan Bakar Minyak non subsidi.

Namun, Bank Indonesia memandang keyakinan konsumen pada Juli masih terjaga. Pasalnya, menurut BI, IKK yang berada di atas batas 100, menandakan keyakinan konsumen masih berada dalam zona optimis.

Survei Konsumen melibatkan 4600 rumah tangga sebagai responden yang berada di 18 kota.