Perhutani Gandeng Tiga BUMN Untuk Kerjasama Pemanfaatan Kawasan Hutan

Oleh : Dina Astria | Jumat, 27 Juli 2018 - 15:20 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Sebagai wujud sinergi BUMN, Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy M Mauna, Direktur Utama PT. Perkebunan Nusantra (PTPN) XII Berlino Mahendra Santosa, Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan PT. Bank Negara  Indonesia  (BNI) Catur Budi  Harto  beserta  Direktur  Operasi  Ritel  PT. Asuransi  Jasa Indonesia (Jasindo) Sahata L. Tobing menandatangani  perjanjian kerjasama (MoU) Pemanfaatan Kawasan Hutan untuk Budiaya Tanaman Kopi di ruang rapat Kementerian BUMN pada Rabu (25/7).

Turut hadir dalam penandatanaganan kerjasama tersebut  Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementrian BUMN, Wahyu  Kuncoro. Dalam sambutannya Wahyu menyampaikan, sangat mengapresiasi dengan kegiatan kerjasama Perum Perhutani dengan 3 BUMN lain yaitu PTPN XII, BNI dan Asuransi Jasindo.

“Diharapkan dengan terlaksananya kerjasama Pemanfaatan Kawasan Hutan untuk Budiaya Tanaman Kopi ini akan melibatkan banyak instansi terkait serta meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar hutan”, ujarnya.

Direktur Utama Perum Perhutani, Denaldy M Mauna menyatakan bahwa BUMN memang harus berkontribusi nyata mendukung pembangunan daerah, khususnya BUMN yang kegiatannya bersentuhan langsung dengan masyarakat disekitarnya. “Perum Perhutani senantiasa berupaya melakukan sinergi dengan BUMN lain untuk mendukung dan membantu usaha produktif masyarakat desa hutan  seperti  halnya  pada  kerjasama  Pemanfaatan  Kawasan  Hutan  untuk Budiaya Tanaman Kopi ini” jelas Denaldy.

Kerjasama yang akan dilakukan melalui  program Pengakuan dan Perlindungan Kemitraan Kehutanan (KULIN  KK) dalam program Perhutanan Sosial yang merupakan implementasi dari Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 83 tahun 2016.

Dengan adanya penandatanganan kerjasama ini diharapkan dapat membantu petani kopi dalam meningkatkan kualitas dan produksi kopi rakyat melalui pendampingan dan pembinaan. Petani juga diberikan akses  pembiayaan dan akses pasar untuk hasil panennya. Sehingga tercipta perbaikan tata kelola dengan pelaksanaan proses budidaya yang benar dan menjaga kelangsungan produksi tanaman kopi serta kelestarian lingkungan. Rencana lokasi hutan yang akan dikerjasamakan dalam perjanjian ini terletak di wilayah Jawa Timur dengan luasan mencapai 31 ribu hektar.