IISD dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Tolak Iklan Rokok untuk Pelajar Unggul dan Sehat

Oleh : Ridwan | Minggu, 22 Juli 2018 - 12:08 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Ikatan Pelajar Muhammadiyah adalah organisasi otonom Muhammadiyah yang menjadi wadah bagi pelajar untuk melakukan pendampingan dan pemberdayaan. Sebagai organisasi pelajar, tentu banyak membawa suara kepentingan pelajar.

Dakwah amar ma'ruf nahi munkar tetap menjadi gerakan utama menjadi penerus gerakan Muhammadiyah.

Pelajar merupakan tunas bagi generasi masa depan bangsa ini. Tentu menjadi keharusan bagi setiap elemen bangsa ini untuk memastikan bahwa pelajar menjadi generasi yang unggul.

Saat ini pelajar sedang terpapar iklan rokok, menurut riset yang dilakukan Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah, 67% pelajar memulai merokok karena melihat iklan rokok. Ini merupakan ancaman bahwa generasi kita terpapar oleh produk zat adiktif yang dapat berdampak pada kesehatan dan menurunkan produktifitas.

"Kami khawatir generasi muda menjadi lemah karena iklan rokok mempengaruhi pelajar dan akhirnya kecanduan zat adiktif rokok", ungkap M. Irsyad, Ketua PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah di Jakarta (21/7/2018) kemarin.

Bersama Indonesia Institute for Social Development (IISD), meminta kepada pemerintah agar ada regulasi tentang pelarangan iklan rokok.

Menurutnya, Indonesia belum berpihak pada perlindungan generasi muda dari paparan iklan rokok.

"Keberpihakannya tidak ada, karena belum ada regulasi yang melarang total iklan rokok", imbuh Artati Haris, Program Manager IISD.

IISD dan IPM berharap segera ada regulasi tentang larangan iklan rokok. Melalui revisi UU Penyiaran merupakan pintu masuk untuk memulai perlindungan tersebut.