Ketahui Kebiasaan 'Kutu Loncat' Generasi Milenial di Dunia Kerja

Oleh : Dina Astria | Jumat, 20 Juli 2018 - 14:25 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Generasi milenial atau generasi Y, merupakan generasi yang berkembang bersama dengan teknologi digital. Tak ayal, bahwa generasi milenial identik dengan caranya yang selalu digital di setiap aktifitasnya.

Namun, di dunia kerja, generasi milenial mempunyai citra buruk dengan adanya sebutan sebagai ‘kutu loncat’. Sebutan ini, dengan arti mereka yang suka berpindah-pindah kerja. Padahal, sebanyak 50 persen orang yang ada di dunia kerja dipenuhi oleh generasi milenial.

Creative Enterprenuer dan Penulis Buku, Yoris Sebastian, mengatakan generasi milenial memiliki citra buruk karena ‘kutu loncat’. Namun, hal ini wajar bagi mereka, karena mereka memiliki hati yang lebih sensitif.

“Seperti misalnya, saat dimarahi atasan, generasi non milenial akan masuk kuping kanan lalu keluar kuping kiri. Berbeda dengan para milenial, mereka cenderung akan memasukkan semuanya ke dalam hati,” papar Yoris saat menghadiri diskusi media di kantor Shopee, Jakarta, pada Rabu (18/7) kemarin.

Yoris juga menambahkan, generasi milenial tidak terlalu mementingkan faktor finansial. Lingkungan kerja lah yang sangat mempengaruhi kinerja mereka.

“Selain itu, mereka punya gengsi yang jadi pemicu adanya kebiasaan ‘kutu loncat’. Mereka ingin kerja di kantor yang keren dan pengaruh sosial media. Melihat temannya atau orang yang mereka tidak kenal kerja di kantor yang keren, itu menjadi tekanan untuk mereka,” tambah Yoris.

Sementara itu, Yoris tetap memberi kesan positif bagi para generasi milenial yang menjadi ‘kutu loncat’. Para milenial yang menjadi ‘kutu loncat’ memiliki kelebihan, dengan berpindah tempat kerja mereka bisa mengembangkan diri lebih jauh pada jalur dan kemampuannya.