Bekraf: Potensi Pasar Industri Game Tanah Air Capai Rp 11,9 Triliun

Oleh : Ahmad Fadli | Minggu, 15 Juli 2018 - 10:51 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) mendorong pengembang game Indonesia bisa bersaing di dunia internasional. Karena, video game yang merupakan subsektor industri kreatif tanah air menjanjikan peluang besar.

Hasil penelitian dari lembaga riset industri game global, Newzoo, menyebutkan bahwa pasar game Indonesia memiliki sekitar 43,7 juta gamer dan berpotensi menghasilkan penghasilan hingga US$ 880 juta (sekitar Rp11,9 triliun) untuk industri pada 2017 lalu. Potensi ini menempatkan Indonesia pada peringkat ke-16 dalam daftar industri game terbesar di dunia.

Deputi Pemasaran Joshua Simanjuntak mengatakan BeKraf mengakui walaupun memiliki pangsa pasar besar, industri game nasional tidak serta merta dilirik investor baik lokal maupun asing.

“Kami belum mengarah ke sana. Memang investor masih belum ada. Tapi kami memfasilitasi pada game developer ini untuk bertemu dengan para publisher. Nah sebenarnya publisher ini juga merupakan investor bagi mereka namun mungkin dalam bentuk lain,” kata Joshua dalam ngopi bareng dengan media Sabtu (14/7) sore.

Menurut Joshua, ketika sebuah pengembang game telah menemukan publisher maka game tersebut dapat dirilis dalam berbagai platform. Joshua mencontohkan belum lama ini pihaknya memfasilitasi pengembang game, Lentera Nusantara, untuk maju dalam event Game Connection America 2018.

Seperti diketahui, pengembang game tanah air dari Lentera Nusantara dengan judul Ghost Parade, dilirik publisher kelas dunia yaitu Aksys Game. Publisher akan merilis Ghost Parade di seluruh dunia dalam berbagai platform, diantaranya Nintendo Switch, PlayStation 4, dan PC via Steam pada tahun 2019. Sebagai musik pengiring, Ghost Parade diiringi perpaduan gending Banyuwangi serta perpaduan harmoni nusantara, sebagai identitas asalnya.