INDUSTRY.co.id - Jakarta, Asosiasi Industri Aromatika, Olefin, dan Plastik (Inaplas) menyatakan, industri plastik tumbuh seiring bertambahnya jumlah penduduk, meskipun kondisi ekonomi mengalami perlambatan.

"Kami memprediksi, kenaikan konsumsi plastik tahun ini bisa mencapai 5,5% dari konsumsi plastik tahun lalu sebanyak 5,1 juta ton," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Inaplas, Fajar Budiono di Jakarta, Jumat (3/2/2017).

Fajar mengatakan Pada tahun lalu, menurut Fajar, kontribusi terbesar penjualan plastik berasal dari polipropilena sebesar 1,73 juta ton, polietilena sebesar 1,50 juta ton.

"Sisanya dari penjualan polistirena, PET, PVC. Selain itu ada juga kontribusi penjualan dari plastik daur ulang sebanyak 850.000 ton," ujarnya.

Fajar menngungkapkan, meskipun isu cukai plastik masih panas, konsumsi plastik nasional tahun ini masih berpeluang tumbuh di atas 5%. Bahkan, jika ekonomi Indonesia membaik, konsumsi plastik bisa naik 5,5%.

"Dari beragam produk plastik, permintaan yang diproyeksikan tertinggi adalah polipropilena dan polielitena. Kedua produk ini merupakan bahan baku utama pembuatan kemasan plastik produk makanan dan minuman," ungkap Fajar.

Fajar menambahkan, jika industri makanan dan minuman tumbuh sesuai target 9% tahun ini, maka akan mendongkrak konsumsi plastik domestik karena porsi konsumsi polipropilena dan polietilena untuk kemasan sampai 65% dari seluruh konsumsi plastik. (Hry/ Imq)