Pertamina Mampu Kelola Blok Rokan

Oleh : Hariyanto | Kamis, 12 Juli 2018 - 16:16 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Anggota Komisi VII DPR Kurtubi menegaskan Pertamina mampu mengelola Blok Rokan yang merupakan blok migas terbesar di Tanah Air.

Selain sudah teruji di berbagai lapangan minyak di Indonesia, menurut dia di Jakarta, Rabu (11/7/2018) karena Pertamina juga memiliki teknologi yang mampu meningkatkan produksi lapangan tua.

"Sangat mampu. Pertamina adalah perusahaan minyak negara sudah sangat berpengalaman. Ahli minyak berkumpul di sana. Kalau soal pengelolaan Blok Rokan, pasti mereka bisa," katanya melalui keterangan tertulis.

Keyakinan Kurtubi juga tak lepas dari teknologi yang selama ini dipergunakan BUMN tersebut, yakni Enhanced Oil Recovery (EOR), yang bisa meningkatkan produksi lapangan minyak yang sudah tua.

Menurut dia, teknologi EOR yang diandalkan itu memang bukan barang baru karena berusia 30 tahun dan Pertamina sangat berpengalaman menerapkan ketika mengelola lapangan minyak tua yang produksinya terus menurun.

Hasilnya, Pertamina tidak hanya bisa menahan laju natural decline rate lapangan tersebut bahkan meningkatkan.

"Peningkatan produksi yang dilakukan Pertamina dalam alih kelola ONJW, WMO, dan Mahakam adalah contoh keberhasilan tersebut," jelas pakar migas.


Mengingat kemampuan itulah, Kurtubi meminta Pemerintah untuk memprioritaskan pengelolaan Blok Rokan kepada Pertamina.

Selain alasan kemampuan yang sudah teruji dan SDM yang memang sangat andal, ujarnya, juga karena pengembalian blok-blok migas yang habis masa kontrak seperti Blok Rokan, merupakan amanah konstitusi yang tidak boleh dilanggar.

"Menurut Pasal 33 UUD 1945, kekayaan dalam perut bumi harus dikuasai oleh negara. Kalau pun sebelumnya ada perusahaan asing yang mengelola lapangan minyak di Indonesia berdasarkan kontrak, itu kita hargai. Tetapi ketika kontrak tersebut selesai, maka harus dikembalikan kepada negara. Dan negara dalam hal ini adalah badan usaha milik negara yang mengelola minyak dan gas bumi, yaitu Pertamina," katanya.