Ambisi Pemerintah Genjot Pembangunan Infrastruktur Jadi Faktor Anjloknya Nilai Tukar Rupiah

Oleh : Ridwan | Kamis, 12 Juli 2018 - 14:03 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Ekonom senior Faisal Basri menilai selain pengaruh eksternal, anjloknya nilai tukar rupiah juga didorong ambisi pemerintah yang menggenjot pembangunan infrastruktur. 

Faisal memprediksi pelemahan mata uang garuda bakal terjadi hingga akhir tahun. 

"Sumber utama Rupiah rusak adalah pemerintah yang terlalu ambisius, yang melampaui dari kemampuannya sendiri," ujar Faisal di Jakarta (12/7/2018).

Menurutnya, pemerintah terlalu jor-joran membangun infrastruktur melebihi kemampuan negara. Apalagi, pembangunan proyek infrastruktur mendongkrak kenaikan impor bahan baku dan barang modal yang belum bisa diproduksi di dalam negeri.

Sebagai contoh, proyek pembangunan jalur bawah tanah Monorail Rapid Transit (MRT). Indonesia, kata dia, masih harus mengimpor mesin bor dari Jepang.

"Bahkan, tenaga kerja yang menjalankannya (bor) masih harus diimpor. Kalau tidak salah dari Thailand," ungkap Faisal.

Diketahui, nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Rabu pagi melemah 26 poin menjadi Rp14.393 per dolar AS dari Rp14.367 per dolar AS. Dengan kondisi ini, pemerintah diingatkan agar waspada dan tidak menganggap remeh.