Defisit APBN 2018 Diperdiksi Sebesar 2,12 Persen

Oleh : Herry Barus | Selasa, 10 Juli 2018 - 08:20 WIB

INDUSTRY.co.id - Bogor- Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bawa Presiden Joko Widodo telah memutuskan untuk menjaga APBN 2018 dengan defisit lebih rendah dari yang direncanakan sebelumnya 2,19 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) menjadi 2,12 persen.

"Dari sisi outlook sekarang ini, kami memperkirakan APBN 2018 akan menjadi defisitnya 2,12 persen dari PDB atau dalam hal ini Rp314 triliun lebih kecil dari tadinya yang diperkirakan Rp325 triliun," kata Sri Mulyani saat konferensi pers usai Rapat Terbatas yang membahas realisasi dan prognosis pelaksanaan APBN 2018 di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (9/7/2018)

Menkeu mengungkapkan bahwa dalam laporan semester I APBN 2018 menunjukkan defisit yang mengalami penurunan, bahkan yang disebut keseimbangan primer posisinya positif.

"Ini untuk pertama kali sejak empat tahun terakhir realisasi defisit kita adalah Rp110 triliun lebih kecil dibandingkan tahun lalu yang posisinya Rp175 triliun," katanya.

Menurut Mulyani, hal ini menggambarkan bahwa pemerintah terus berusaha membuat APBN menjadi sehat, kredibel, terutama dikaitkan dengan pengelolaan utang.

"Hasil semester I ini mengkonfirmasikan sekali lagi bahwa pemerintah sangat berhati-hati dan sangat prudent di dalam menjaga APBN 2018," jelasnya.

Dengan postur APBN yang cukup baik dan tidak mengalami deviasi yang besar dari sisi jumlah penerimaan negara dan jumlah belanja negara dan defisitnya lebih kecil yang direncanakan, maka Poresiden menyampaikan tidak melakukan APBN perubahan, kata Mulyani.

Menkeu juga menegaskan bahwa dengan APBN yang baik ini, maka pihaknya akan menggunakan instrumen fiskal untuk menjaga ekonomi, terutama kondisi perekonomian yang sedang dalam tekanan dari ekonomi global.