Pelaku Industri Mikro Harus Beradaptasi dengan Perkembangan Industri 4.0

Oleh : Ahmad Fadli | Minggu, 08 Juli 2018 - 11:03 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Dirjen Ketahanan Indusutri dan Pengembangan Akses Industri Internasional, I Gusti Suryawirawan menegaskan Making Indonesia 4.0 bukan hanya untuk pemodal besar, melainkan mendorong industri kecil dan menengah untuk era digitalisasi.

Gusti mengatakan making Indonesia 4.0 juga ditujukan untuk mendorong industri kecil menengah (IKM) untuk masuk ke dalam sistem digital ekonomi. Ia bilang dorongan pada IKM menjadi salah satu langkah prioritas yang dilakukan Kementerian Perindustrian.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pun telah mencanangkan program santripreneur yang mana tahun ini ditargetkan bisa diimplementasikan di 18 pondok pesantren.

Pondok pesantren dianggap sebagai tempat berkumpulnya generasi muda yang menjadi bagian dari bonus demografi. Dengan adanya santripreneur diharapkan juga generasi muda sebagai lapis bawah bisa menjadi bagian dari making Indonesia 4.0.

"Kita punya satu program untuk dorong sampai pada tingkat grassroots seperti santripreneur," jelas

Sementara itu, Pakar Inovasi Ekonomi Universitas Indonesia (UI), Fithra Faishal Hastadi mengungkapkan, permasalahan utama dalam menghadapi industri 4.0 saat ini adalah ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM). Oleh karenanya, pemerintah perlu mendorong peningkatan SDM agar mampu berdaya saing global.

Ia menambahkan, langkah Kemenperin dalam membuat kurikulum berbasis kompetensi (Link and Match) dengan industri sudah tepat.