INDUSTRY.co.id - Solo-Kinerja industri "fintech" atau teknologi finansial dari awal tahun 2018 hingga saat ini tumbuh signifikan jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu seiring dengan makin tingginya tingkat pemahaman masyarakat.

"Dari sisi pinjaman kenaikannya mencapai 111,23 persen 'year to date', yaitu saat ini Rp5,42 triliun," kata Kepala Bagian Pengawasan Industri Keuangan Nonbank, Pasar Modal, dan Edukasi Perlindungan Konsumen OJK Surakarta Tito Adji Siswantoro di Solo, Kamis (5/7/2018).

Ia mengatakan berdasarkan data dari OJK, saat ini jumlah perusahaan terdaftar yang artinya sudah mengantongi izin OJK sebanyak 64 perusahaan dengan jumlah investor sebanyak 162.373 investor.

"Sedangkan dari sisi nasabah atau yang meminjam saat ini jumlahnya mencapai 1.476.782 orang," katanya.

Mengenai perusahaan yang terdaftar tersebut sejauh ini tidak ada yang dari wilayah Soloraya.

Meski cenderung lebih mudah dibandingkan dengan lembaga keuangan konvensional tetapi mekanisme peminjaman berbeda.

"Yang pasti untuk manajemen risiko teknologi finansial ini lebih besar. Berbeda dengan bank konvensional yang harus bertatapan langsung dengan nasabah," katanya.

Menurut dia, skema yang ditawarkan oleh industri keuangan tersebut tidak mengenal jarak dan waktu, sifatnya tanpa sekat sehingga merata di seluruh Indonesia.

Sementara itu, pihaknya terus mendorong perusahaan teknologi finansial yang selama ini belum mendaftar ke OJK agar segera mendaftar.

"Untuk teknologi finansial ini kan juga ada asosiasinya. Di sini kami kerja sama dengan asosiasi, salah satunya mendorong yang belum daftar untuk segera mendaftar," katanya.