Erupsi Gunung Agung Bali Tak Ganggu Jaringan XL

Oleh : Herry Barus | Rabu, 04 Juli 2018 - 12:57 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Operator seluler XL Axiata memastikan jaringan komunikasi di kawasan Kabupaten Karangasem, Bali, masih berlangsung normal atau tidak mengalami gangguan, meskipun kembali terjadi erupsi Gunung Agung sejak Senin (2/7/2018).

"Hingga kini jaringan XL masih dalam kondisi normal, termasuk belasan BTS di radius terdekat dengan pusat bencana juga tidak mengalami gangguan," kata VP East Region XL Axiata, Mochamad Imam Mualim dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa (3/7/2018)

Ia menjelaskan, terdapat lebih dari 30 unit BTS di seputaran Gunung Agung, sekitar 12 unit BTS di antaranya berada di dalam radius 12 km.

Meski tidak terjadi gangguan layanan, namun pihaknya menyatakan telah menyiapkan antisipasi jika erupsi Gunung Agung masih terus berlangsung.

"Langkah antisipasi pengamanan jaringan tersebut dilakukan agar jika sewaktu-waktu kondisi semakin memburuk, maka kualitas layanan kepada pelanggan masih bisa dijaga," ujarnya.

Upaya agar layanan tetap berjalan dengan baik, XL antara lain mengantisipasi ketersediaan pasokan listrik, dengan menyiapkan puluhan genset guna mendukung operasional BTS yang ada.

"Sejauh ini seluruh jaringan kami masih aman, dan layanan masih normal. Diharapkan kondisi Gunung Agung tidak semakin memburuk," ujarnya.

Di sekitar Gunung Agung, bermukim lebih dari 10.000 pelanggan XL Axiata, yang tersebar baik di kota-kota terdekat, juga di desa-desa di kaki gunung.

Tim XL Axiata di lapangan akan terus memantau perkembangan kondisi yang ada, termasuk jika ada warga yang harus mengungsi ke beberapa titik penampungan, XL Axiata juga telah menyiapkan bantuan darurat untuk membantu meringankan beban pengungsi.

"XL juga segera mengirimkan bantuan darurat berupa sembilan bahan pokok dan obat-obatan, serta selimut. Selain juga bantuan komunikasi berupa telepon umum gratis (TUG), kartu SIM, dan akses internet di lokasi pengungsian," tegas Imam Mualim.

Sarana ini bisa membantu kebutuhan komunikasi warga korban, juga dimanfaatkan aparat yang bertugas melakukan penanganan korban bencana.