Sarapan Bubur Baik atau Tidak?

Oleh : Chodijah Febriyani | Kamis, 02 Februari 2017 - 06:48 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Di Indonesia, bubur sudah menjadi makanan favorit saat sarapan di pagi hari. Jika Anda termasuk yang menyukai bubur menjadi menu sarapan, melansir dari detik, berikut kelebihan dan kekurangan bubur sebagai menu sarapan Anda.

Menurut Yustina Anie Indrianti, SpGK dari Persatuan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI), Orang Indonesia memang suka bubur, karena bubur mudah dicerna. Itu saja, selebihnya cuma masalah selera.

Selain bubur, bagi sebagian orang berpikir kalau belum makan nasi belum kenyang. Maka dari itu, sumber karbohidrat lain seperti nasi, sereal atau roti juga bisa dijadikan menu tiap paginya karena menu tersebut juga sebagai sumber energi untuk memenuhi kalori dari pagi hingga tengah hari.

Sementara, menurut Prof Hardinsyah, ahli gizi dari Persatuaan Ahli Gizi (PERGIZI) Pangan Indonesi, tidak semua orang cocok sarapan dengan bubur sebagai menu utamanya. Bubur cocok untuk anak-anak yang aktivitasnya tinggi, karena lebih mudah dipecah menjadi gula lalu dibakar menjadi energi.

"Orang tua juga cocok sarapan bubur. Tapi kalau orang dewasa, justru lebih membutuhkan sumber karbohidrat yang tidak terlalu mudah dipecah agar gula darah tidak naik terlalu cepat," pungkas, Prof Hardinsyah.

Lebih baik, jika ingin sarapan bubur, bisa ditentukan jenis buburnya seperti, bubur Manado. Karena, bubur tersebut mengandung banyak komponen, seperti ada labu kuning, ikan, lalu ada daun hijaunya. Seperti, kangkung. Sambungnya.

Sarapan dengan bubur ayam juga sehat, asalkan dengan komposisi yang seimbang. Ayamnya jangan sesuwir atau dua suwir, tetapi lebih baik sepotong, baik utuh atau sudah disuwir. Anda bisa tambahkan kacang dan daun-daunan, dan sayuran.