Pertamina: Pertamax Naik Tak Masalah yang Pakai Masyarakat Atas

Oleh : Herry Barus | Senin, 02 Juli 2018 - 07:55 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Sejumlah pengguna Pertamax mengeluh karena bahan bakar minyak (BBM) tersebut harganya naik Rp 600/liter menjadi Rp 9.500 dari sebelumnya Rp 8.900.

Meski demikian, PT Pertamina (Persero) menyatakan sudah mempertimbangkan daya beli masyarakat dalam menaikkan harga bahan bakar tersebut.

"Ya, itu kan tadi ada aturan daya beli, kemudian juga kan kita naiknya tidak besar. Semua di bawah 10%," kata VP Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Minggu (1/7/2018).

Oleh karenanya dia meyakini kondisi tersebut tidak akan mengganggu daya beli masyarakat. Terlebih konsumen Pertamax rata-rata masyarakat menengah ke atas.

"Iya (tidak mengganggu daya beli masyarakat), dan itu (Pertamax) kan masyarakat atas yang pakai," ujarnya.

Dia juga memperkirakan untuk masyarakat bergaji minimal Rp 3 juta per bulan tidak akan keberatan dengan naiknya harga Pertamax.

"Kemarin itu hitung-hitungannya kalau yang gajinya sekitar Rp 3 juta yang biasa pakai Pertamax dia nggak pindah," tambahnya.

Untuk diketahui, harga Pertamax di Jakarta per 1 Juli sebesar Rp 9.500/liter. Harga tersebut naik Rp 600 dari Rp 8.900/liter.

Harga Pertamax Turbo naik menjadi Rp 10.700/liter. Mulanya, harga Pertamax Turbo Rp 10.100/liter.

Tak hanya itu, harga Dexlite naik menjadi Rp 9.000/liter. Sebelumnya harga Dexlite Rp 8.100/liter. Selanjutnya, Pertamina Dex naik Rp 500 dari Rp 10.000 menjadi Rp 10.500.