Merck Bagikan Dividen Tahun Buku 2017 Bernilai Rp260 per Saham

Oleh : Abraham Sihombing | Senin, 25 Juni 2018 - 18:14 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Pemegang saham PT Merck Tbk (MERK) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Senin (25/06/2018), telah menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2017 bernilai total sekitar Rp116,25 miliar (Rp260 per saham).

“Total dividen yang dibagikan manajemen perseroan untuk tahun buku 2017 tersebut mencapai sekitar 75% dari laba bersih 2017 perseroan senilai Rp155 miliar,” ujar Bambang Nurcahyo, Direktur MERK, pada acara paparan publik di Jakarta, Senin (25/06/2018).

Bambang menegaskan, setelah pembagian dividen tunai itu, maka sisa laba bersih 2017 tersebut sekitar Rp38,75 miliar dicatat sebagai laba ditahan (retained profit).

Sementara itu, Dr Martin Feulner, Presiden Direktur MERK, memaparkan, Kinerja keuangan perseroan pada 2017 menunjukkan pertumbuhan positif yang berkelanjkutan di tengah gejolak kondisi perekonomian domestik maupun global.

“Perseroan terus melanjutkan pertumbuhan, mengembangkan seluruh sumber daya dan memperluas pasar lokal dan global, mengembangkan bisnis utama, meningkatkan kapasitas produksi, menyesuaikan dan mengoptimalkan produksi dan operasional berdasarkan permintaan pasar,” tukas Dr Martin.

Merck adalah perusahaan sains dan teknologi terkemuka yang berkomitmen dalam bisnis perawatan kesehatan (healthcare). Itu terutama memberikan layanan prima bagi konsumen melalui peningkatan kapasitas, produk dan layanan yang inovatif, serta kontribusi sosial.

Sekitar 43% dari penjualan konsolidasi MERK sebesar Rp1,16 triliun dikontribusikan oleh segmen usaha obat resep (biofarma). Total penjualan dari segmen biofarma pada 2017 sebesar Rp499 miliar, tumbuh 14% dibandingkankan pada 2016 sekitar Rp437,32 miliar. Adapun penjualan obat resep secara industri nasional hanya tumbuh rata-rata 5,3%.

Sementara itu, penjualan MERK dari segmen usaha obat bebas (Consumer Health) tercatat Rp556,80 miliar, atau tumbuh 6,9% dibandingkan pada 2016 sebesar Rp520,86 miliar. Penjualan dari segmen obat bebas itu mencapai 48% dari pendapatan konsolidasi MERK.

Pada 19 April 2018, Merck KgaA, pemegang saham pengendali di PT Merck Tbk, telah berkomitmen untuk menjual segmen usaha Consumer Health secara global kepada Procter & Gamble (P&G), termasuk di Indonesia.

“Kami memastikan, seluruh proses transaksi segmen usaha Consumer Health dilaksanakan sesuai dengan ketentuan undang-undang yang berlaku di Indonesia. Itu untuk melindungi kepentingan para pemegang saham dan karyawan,” jelas Dr Martin.

Dr Martin yakin manajemen MERK akan dapat menyesuaikan diri dengan fokus baru, sekaligus menjaga prioritas pertumbuhan bisnis dan terus berkomitmen menyediakan produk farmasi yang inovatif dan berkualitas untuk  meningkatkan serta memperbaiki kehidupan di Indonesia.

Hari ini, para pemegang saham perseroan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) juga menyetujui rencana divestasi consumer health kepada P&G dengan nilai transaksi sebesar Rp1,38 triliun. Itu tidak termasuk tidak termasuk Piutang Usaha (Account Receivables), Utang Usaha (Account Payables) serta aset dan kewajiban tertentu lainnya terkait segmen usaha consumer health.

Hingga akhir Desember 2017, produk-produk consumer health Merck yang dijual bebas adalah Neurobion, Sangobion, dan Illiadin. Ketiga produk consumer health tersebut berhasil mempertahankan posisi terbaik Perseroan di sektor industri kesehatan Indonesia.

Pada 2017, Merck meluncurkan produk Sangobion Femine Menstrupain, yaitu produk herbal bagi wanita untuk mengurangi gejala nyeri terkait menstruasi. Selain itu, divisi ini juga melanjutkan upaya menciptakan kesadaran sehat dengan edukasi publik melalui kampanye “Indonesia Bebas Anemia” dan “Lawan Neuropati”. (Abraham Sihombing)