Tiga Faktor Penting Sebab Masih Unggulnya Prabowo Atas Jokowi di Jabar

Oleh : Herry Barus | Kamis, 14 Juni 2018 - 13:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Pilkada Jabar dinilai penting karena provinsi ini menyumbang hampir 20 %  pemilih nasional, dan voters di Jawa Barat dianggap berpengaruh terhadap perolehan suara nasional dalam pemilu serentak 2019.

Direktur Survey & Polling Indonesia (SPIN) Igor Dirgantara merinci, setidaknya ada tiga faktor penting sebab masih unggulnya Prabowo atas Jokowi di Jawa Barat.

Pertama, faktor ketokohan Ahmad Heryawan (Aher), Gubernur 2 periode Jabar yang  namanya digadang menjadi salah satu cawapres kuat Prabowo dari PKS.

Aher terasosiasi kuat dengan figur Prabowo, karena sampai sekarang di level politik nasional, PKS merupakan barisan dari “partai oposisi” bersama Gerindra yang dipimpin Prabowo.

Kontroversi penunjukan kaos ganti presiden oleh pasangan Asyik saat acara debat Cagub Jabar juga memperkuat persepsi tersebut.

Kedua, demontration effect politik kemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Pasangan yang diusung Prabowo di Pilkada DKI Jakarta 2017 ini menguatkan dan memantapkan pilihan warga Jabar terhadap mantan Danjen Kopassus ini. 

Jabar adalah daerah yang sangat penting dalam sejarah kompetisi dan kontestasi politik di Indonesia dan dikenal sebagai basisnya pemilih Islam.

Apalagi keberadaan sebagian wilayah Jabar yang secara geografis berdekatan dengan Jakarta signifikan mempengaruhi peta politik di Jabar. 

“Ketiga, pembanguan infrastruktur yang dilakukan oleh Presiden Jokowi memang nyata, namun perguliran isu tenaga kerja asing di Cimahi, Banten, Bogor, Bekasi,” kata Igor.

Selain itu masih mangkraknya proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung, dan polemik pembangunan di Meikarta masih menyisakan kekhawatiran sebagian besar warga Jabar saat ini.

Sementata  itu jelang Pilpres 2019 lembaga Survey  & Polling Indonesia (SPIN)  merilis hasil survei di Jawa Barat. Hasilnya ternyata Prabowo Subianto masih di atas Jokowi.

Jika terjadi ‘dejavu Pilpres 2014’ di 2019 alias remacth head to head el classico  antara Prabowo vs Jokowi, maka Prabowo Subianto juga masih memimpin perolehan suara di Jawa Barat,” kata Direktur Survey & Polling Indonesia (SPIN) Igor Dirgantara, di Jakarta, Rabu (13/6/2018).

 

 

 

Igor menjelaskan, Prabowo Subianto memimpinsuara di Jawa Barat dengan perolehan 45,3% , sedangkan Jokowi mendapat 40,9%, sementara yang menjawab tidak tahu 13,8%.

Saat responden ditanya jika Pilpres 2019 di gelar hari ini, maka Prabowo mendapat  37,1% suara, Jokowi meraih suara 30,5%, Gatot Nurmantyo 4, 2 % Agus Harimurti Yudhoyono 3.3%,  Anies Baswedan 2,1%  Hary Tanoesoedibjo 1,9%, Amin Rais 1,1% ,  Rizal Ramli  07%,  dan yang menjawab tidak tahu sebesar (19,1%).

“Tidak ada pergeseran di ProvinsiJawa Barat. Tanah Pasundan itu tetap akan menjadi lumbung suara bagi Prabowo, saat maju kembali melawan incumben Presiden Jokowi di Pilpres 2019,” kata Dosen Universitas Jayabaya itu seperti dilansir Pusatsiaranpers.

Igor menambahkan, kemenangan Prabowo atas Jokowi juga terjadi saat Pilpres 2014 lalu, dengan perolehan suara 14.167.381 (59,78%) diatas Jokowi dengan raihan 9.530.315 suara (40,22%).

“Jokowi hanya menang atas Prabowo di Kabupaten Subang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon, dan Kota Cirebon. Di sisa kabupaten lainnya Prabowo masih unggul atas Jokowi,” kata Igor.