Semester I-2018, Pendapatan Malaysia dari Sektor CPO Diprediksi Turun

Oleh : Abraham Sihombing | Rabu, 13 Juni 2018 - 18:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Pendapatan sektor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) Malaysia diperkirakan bakal mengalami penurunan pada semester pertama 2018 ini dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

“Penurunan pendapatan tersebut disebabkan oleh penurunan harga jual serta terpangkasnya produksi CPO di negeri jiran tersebut,” ujar Arie Nurhadi, analis riset PT Monex Investindo Futures, di Jakarta, Selasa (12/06/2018).

Arie mengemukakan, volume ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) Malaysia pada Mei 2018 lalu turun 15,65%. Itu melampaui perkiraan penurunan ekspor yang dikemukakan para pelaku pasar sebelumnya yakni berkisar 9-12%.

Di samping itu, demikian Arie, volume produksinya terpangkas 2,11% dibandingkan dengan ekspektasi pelaku pasar yang mengemukakan penurunan volume produksi CPO pada Mei 2018 sekitar 4-6%.

Arie menuturkan, penurunan ekspor CPO yang tajam itu serta diikuti oleh penurunan produksinya menyebabkan persediaan pada akhir Mei 2018 berkurang, sekaligus dicatat sebagai penurunan yang berkelanjutan dalam 5 bulan berturut-turut.

“Penurunan produksi CPO yang terjadi pada Mei 2018 itu tidak sesuai kelaziman pada umumnya, terutama sejak Mei 1995. Penurunan hari kerja yang efektif dan Ramadhan dijadikan alasan faktor utama penyebab penurunan produksi tersebut,” papar Arie.

Harga CPO di pasar berjangka Malaysia terus melanjutkan tren penurunan dan ditutup 0,3% lebih rendah dibandingkan perdagangan pada Senin (11/06/2018). Itu karena penurunan permintaan telah membebani harga.

Harga patokan CPO kontrak untuk pengiriman Agustus 2018 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange mencapai harga rendah RM2.358 per ton atau setara dengan $592 per ton pada akhir perdagangan. Level harga tersebut serupa dengan harga terendah CPO pada 7 Mei 2018 lalu. (Abraham Sihombing)