PelindoI-II Bersinergi Kelola Pelabuhan Bantu Ampar

Oleh : Herry Barus | Sabtu, 09 Juni 2018 - 12:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- PT Pelindo I dan PT Pelindo II bersinergi mengelola Pelabuhan Batu Ampar melalui penandatanganan nota kesepahaman oleh Direktur Utama Pelindo II Elvyn G Masassya dan Direktur Utama Pelindo I Bambang Eka Cahyana.

Elvyn usai menandatangani nota kesepahaman di Jakarta, Jumat (8/6/2018) mengatakan kerja sama bisnis tersebut dilatarbelakangi keinginan untuk merealisasikan potensi bisnis penyediaan jasa kepelabuhanan yang bertaraf internasional dengan mendukung pasar yang sudah ada dan menguntungkan (captive market) di Batam.

"Kerja sama ini menjadi dasar kesepakatan dan komitmen dalam penyiapan kerja sama operasi pengelolaan Pelabuhan Batu Ampar beserta area pendukungnya di Batam," katanya.

Dia mengatakan Pelindo II akan menydiakan alat-alat, seperti kontainer dan  crane  untuk mendukung operasional Pelabuhan Batu Ampar.

Elvyn mengharapkan kolaborasi antara dua pengelola pelabuhan terbesar di Indonesia dapat diterima oleh BP Batam, sehingga dapat memberikan kontribusi positif dalam pengembangan kepelabuhanan di Batam, khususnya Pelabuhan Batu Ampar, baik dari sisi pengelolaanya maupun strategi bisnis ke depannya.

Batam sebagai lokasi yang sangat strategis karena terletak dalam jalur pelayaran internasional dengan salah satu rute tersibuk di antara Selat Malaka dan Singapura.

Batam telah dikembangkan selama ini sebagai kawasan industri, "transhipment" dan daerah pariwisata yang mana 90 persen dari barang-barang dipastikan melalui pelabuhan di Batam.

Elvyn menambahkan dengan adanya kerja sama tersebut juga berpengaruh terhadap pendapatan perusahaan karena  throughput  juga bertambah.

"Bagus, akan ada  throughput  ada `share revenue  dari Pelindo I dan II," ujarnya.

Dalam kesempatan sama, Direktur Utama Pelindo I Bambang Eka Cahyana kepada awak media juga berharap dengan adanya kerja sama operasi tersebut kapasitas Pelabuhan Batu Ampar bisa meningkat dari saat ni 450.000 TEUs menjadi satu juta TEUs.

"Paling lama tiga tahun tumbuh setidaknya 20 persen," katanya.

Bambang mengatakan kerja sama tersebut akan dimulai pada Agustus tahun ini, terutama untuk kegiatan bongkar muat peti kemas.

Kerja sama tersebut juga bertujuan mensinergikan sumber daya yang dimiliki masing-masing pihak dalam rangka sinergi BUMN dan tetap memperhatikan prinsip kelayakan dan saling menguntungkan.