Destinasi Wisata 7 Wonders Juga dijual Saat Asian Games 2018

Oleh : Chodijah Febriyani | Rabu, 30 Mei 2018 - 11:30 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Destinasi wisata yang terdiri dari Banten Lama, Taman Nasional Ujung Kulon, Pulau Sangiang, Suku Baduy, Pulau Umang, Gunung Krakatau, dan Rawadano atau yang disebut sebagai 7 Wonders akan ditawarkan kepada para wisatawan yang hadir dalam perhetalan Asian Games 2018.

"Semua harus bersinergi dalam dalam memasarkan wisata Banten. Dengan dukungan dari Kemenpar, maka kami semakin percaya diri dalam menjual paket-paket wisata Banten saat digelar Asian Games 2018," ujar Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Eneng Nurcahyati, dikutip dari facebook Kemenpar, Rabu (30/5/2018)

Menurutnya, Banten mempunyai segalanya seperti sektor seperti hotel, persewaan kendaraan, UMKM, dan sebagainya, juga harus bisa menjual paket-paket wisata. Nantinya, bisa diinformasikan ke pelaku travel agent untuk dieksekusi bila ada calon wisatawan.

"Dengan begitu, akan terjadi share ekonomi di semua sektor, karena mereka akan mendapat fee dari agensi. Begitu sebaliknya, bila agensi mempunya rombongan wisatawan, bisa diarahkan ke hotel-hotel mereka, diarahkan belanja di UMKM, sewa mobilnya ke mereka. Jadi semuanya mendapatkan manfaatnya," ujarnya.

Eneng manambahkan, sejak ditetapkannya Tanjung Lesung sebagai 10 destinasi prioritas pemerintah, diharapkan Banten bisa meningkatkan 100 persen kunjungan wisatawan ke destinasi wisata di Banten pada tahun ini.

"Jurusnya, ya itu tadi, melalui kerja sama antara pelaku bisnis dalam dan luar negeri. Ini bisa meningkatkan peran industri wisata untuk kesejahteraan masyarakat Banten," ujarnya.

Agar 7 Wonders itu betul-betul menjadi destinasi kelas dunia, Menteri Pariwisata Arief Yahya menyarankan agar diurus 3A-nya. Atraksi, Akses, Amenitas nya secara seimbang.

“Karena itulah, komitmen masing-masing kepala daerah sangat penting, porsinya 50 persen penentu kesuksesan,” kata Menpar Arief Yahya.

Menpar Arief juga menyebut Provinsi Banten memang harus terlebih dulu pembangunan infrastruktur. Sehingga makin banyak wisatawan datang hingga berdampak positif untuk perekonomian masyarakat.

Terkait aksesibilitas, lanjut Menpar, untuk menjadi destinasi wisata kelas dunia tidak boleh ditempuh lebih dari 2 jam. Percepatan infrastruktur Jalan tol ke Serang-Panimbang yang berjarak 83 Km harus segera diselesaikan.

“Kami tidak bisa menjual Tanjung Lesung jika jarak tempuh masih 5 jam dari Jakarta. Akses darat lain yaitu kereta api, akan dilakukan reaktivasi jalur rel kereta api Labuan hingga Panimbang,” katanya.