Tol Serang-Pandeglang Dukung KEK Tanjung Lesung dan Masyarakat

Oleh : Herry Barus | Sabtu, 26 Mei 2018 - 12:54 WIB

INDUSTRY.co.id - Pandeglang- Bupati Pandeglang, Provinsi Banten, Irna Narulita menilai pembangunan jalan Tol Serang-Pandeglang akan mendorong tumbuhnya ekonomi masyarakat di daerahnya.

"Kami yakin jika pembangunan jalan tol sudah terealisasi, ekonomi masyarakat Pandeglang akan tumbuh," katanya di Pandeglang, Jumat (25/5/2018)

Karena itu, ia berharap pembangunan infrastruktur jalan untuk mendukung pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung, Kecamatan Panimbang, Pandeglang, itu bisa segera direalisasikan.

Bupati Pandeglang sudah melakukan pertemuan dengan piihak PT Wijaya Karya (Persero), sebagai pelaksana pembangunan jalan tol dan pengelola tol tersebut.

Pembangunan jalan tol dilaksanakan dalam tiga seksi, yakni pertama ruas Serang-Rangkas Bitung, Kabupaten Lebak, sepanjang 26,5 km, seksi II Rangkas Bitung-Bojong, Kabupaten Pandeglang, sepanjang 33 km, dan seksi III Bojong-Panimbang sepanjang 24,41 km.

Jalan tol itu akan dibangun untuk mendukung pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung, Panimbang, dan diharapkan memberikan dampak positif pada perkembangan ekonomi Pandeglang.

Jalan tol itu, memiliki panjang sekitar 83 kilometer yang 23 kilometer di antaranya berada di wilayah Pandeglang dengan melewati delapan kecamatan.

Pembangunan jalan Tol Serang-Panimbang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang membutuhkan investasi sekitar Rp5,3 triliun di luar pengadaan lahan.

Plt Direktur Wika Serang-Panimbang (WSP) Mulyana mengatakan selain sebagai perusahaan yang membangun konstruksi jalan tol tersebut, pihaknya juga akan menjadi operator atau pengelola jalan tol yang menghubungkan Banten Utara dan Banten Selatan dengan kontrak selama 40 tahun.

"Pembangunan kontruksi ditargetkan selesai 2019. Awal-awal mungkin belum begitu ramai, tapi tahun-tahun berikutnya harapan kami kendaraan yang melintas di Tol Serang-Panimbang bisa mencapai 12 sampai 14 ribu per hari. Itu yang sampai Rangkasbitung, ke selatannya mungkin akan menurun, karena aktivitas masyarakat belum begitu ramai," katanya.