Januari-Maret 2018, Wisman Tiongkok ke Bali Turun

Oleh : Chodijah Febriyani | Minggu, 20 Mei 2018 - 16:40 WIB

INDUSTRY.co.id - Denpasar- Wisman  Tongkok  yang berlibur ke Bali menurun, karena selama triwulan I-2018 (Januari-Maret) tercatat 300.596 orang, atau turun 95.543 orang (24,12 persen) dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya (Januari-Maret 2017) yang mencapai 396.139 orang.

"Negeri Tirai Bambu itu menempati peringkat pertama dari sepuluh negara terbanyak memasok wisman ke Bali," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Sabtu (19/5/2018)

Menurut dia, kunjungan wisman Tiongkok ke Bali itu mampu memberikan andil 23,07 persen dari total turis ke Bali atau 1,30 juta orang selama triwulan I-2018.

"Total kunjungan wisatawan ke Bali itu sendiri menurun 2,77 persen, karena triwulan I-2017 tercatat 1,34 juta orang," katanya.

Ia mengatakan, mereka yang berlibur ke Bali itu sebagian besar melalui Bandara Ngurah Rai, dengan menumpang pesawat yang terbang langsung dari negaranya dan 168 orang lewat pelabuhan laut dengan menumpang kapal pesiar.

Masyarakat China yang berwisata ke Bali itu meski menurun, namun tercatat paling banyak  dibandingkan dengan wisatawan negara lain di belahan dunia.

Setelah China disusul kunjungan wisatawan Australia yang memberikan andil 18,96 persen, India 6,46 persen, Jepang 4,63 persen, Inggris 4,08 persen, Amerika Serikat 3,85 persen, Malaysia 3,58 persen, Rusia 2,74 persen, Jerman 2,42 persen, Singapura 2,32 persen dan berbagai negara lainnya 27,90 persen.

Adi Nugroho menambahkan,  dari sepuluh negara terbanyak memasok turis ke Bali sebagian besar mengalami peningkatan yang signifikan, hanya tiga negara yang mengalami penurunan.  Selain China juga Australia menurun 5,74 persen dan Singapura 4,30 persen.

Tujuh negara yang masyarakatnya semakin bergairah ke Bali terdiri atas  India meningkat 60,45 persen, Jepang 4,24 persen, Inggris 18,34 persen, Amerika Serikat 10,14 persen, Malaysia 18,33 persen, Rusia 8,51 persen dan Jerman 8,05 persen, ujar Adi Nugroho.  (Ant)