Wamen ESDM: Pengelolaan Sumber Daya Alam Harus Berkeadilan

Oleh : Hariyanto | Sabtu, 19 Mei 2018 - 15:32 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Wakil Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar menegaskan bahwa pengelolaan sumber daya alam (SDA) harus memberikan keadilan bagi masyarakat, pengusaha, investor dan tentunya rakyat Indonesia. Pengelolaan SDA menempatkan pemerintah sebagai "the guardian public interest". 

"Agar dapat mengelola amanah sumber daya alam ini maka diperlukan konsistensi dalam memutuskan sebuah kebijakan yang adil bagi semua, itu yang dinamakan energi berkeadilan, adil buat siapa, ya ada buat masyarakat karena diamanatkan dalam undang-undang, adil buat pengusaha, dan adil untuk investornya, jangan sampai salah satu pihak menyatakan dia yang menang sisanya gagal," ujar Arcandra saat menjadi pembicara dalam acara Inspirasi Ramadhan di salah satu TV swasta, Jumat (18/5/2018).

"Kuncinya adalah bagaimana masyarakat menerima manfaat dari keputusan yang kita ambil dan Jika pemerintah membuat sebuah kebijakan maka masyarakat dapat merasakan manfaatnya," lanjut Arcandra.

Membuat kebijakan yang bisa dirasakan oleh rakyat menunjukkan bahwa pemerintah mendukung penuh yang pro rakyat. "Pemerintah itu the guardian of public interest, nah kalau benar kita mengatakan kita guardian, interest public, maka ini harus bisa terlihat dari kebijakan-kebijakan yang kita buat," jelas Arcandra.

Mengeluarkan kebijakan harus berkeadilan, yang dapat menjangkau semuanya dari Pulau terujung di Aceh hingga ujung Pulau Papua. Beberapa contoh program kebijakan pro rakyat adalah, Program BBM Satu Harga dan pembagian Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) di lokasi-lokasi yang belum terlistriki.

"Program BBM Satu Harga yang saat ini sudah tersebar hingga akhir Mei 2018 ini, telah dibangun empat lembaga penyalur BBM Satu Harga yaitu: titik ke 58 di Kec. Sei Menggaris Kab. Nunukan-Kalimantan Utara; titik ke 59 di Kec. Liang Kab. Banggai Kepulauan-Sulawesi Tenggah; titik ke 60 di Kec. Banggai Tengah Kab. Banggai Laut-Sulawesi Tenggah, dan titik ke 61 di Distrik Prime Kab. Lanny Jaya-Papua," jelasnya.

Dalam mengelola sumber daya alam, Arcandra menjelaskan bahwa dirinya lebih banyak mendengar dan belajar. "Karena itu saya ingin banyak lebih belajar lagi bagaimana pengelolaan sumber daya alam kita bisa dirasakan manfaatnya sebesar-besarnya tidak hanya bagi umat islam saja, tapi juga untuk seluruh rakyat Indonesia," tutup Arcandra.