Menperin Airlangga Terus Dorong Produksi untuk Subtitusi Impor

Oleh : Ridwan | Kamis, 17 Mei 2018 - 10:34 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan untuk mengurangi kebutuhan barang modal dan bahan baku atau penolong yang tidak dihasilkan di dalam negeri hatus didorong oleh produksi barang subtitusi impor.

"Kalau bicara industri tekstil, katun itu impor. Subtitusinya rayon, dan itu sedang dibangun. Industri seperti rayon ini yang kita harus dukung," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (17/5/2018).

Pernyataan Airlangga tersebut menanggapi impor barang modal dan bahan baku atau penolong yang meningkat pada April 2018 menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS).

Di satu sisi, ia juga menilai bahwa impor golongan barang modal dan bahan baku atau penolong secara jangka panjang positif karena hal tersebut menunjukkan realisasi investasi.

"Kalau realisasi investasi itu kan positif, tentu nanti harapannya ke depan kita akan memacu ekspor. Salah satu yang dibahas adalah bagimana kita memacu ekspor dan fasilitas apa yang diberikan untuk memacu ekspor," tutur Airlangga.

Terkait ekspor, Airlangga menjelaskan kebijakan oleh pemerintah dalam mendorong ekspor yaitu melalui insentif untuk investasi tambahan dan pendidikan agar tenaga kerja lebih siap.

Ia juga mengatakan bahwa pemerintah saat ini tengah membahas untuk memberikan insentif untuk industri hulu dan pionir.

"Itu sedang dibahas, pendalaman industri dan mendorong ekspor. Kemarin Presiden ke Tanjung Priok untuk melihat ekspor yang langsung dari Jakarta ke Los Angeles. Tentu nanti didorong lagi dari Jakarta ke Rotterdam," kata dia.

Sebelumnya, BPS mencatat nilai impor bahan baku pada April 2018 sebesar 11,96 miliar dolar AS, atau tumbuh 33 persen dibandingkan nilai impor pada April 2017 (yoy).

Sementara nilai impor barang modal pada April 2018 mencapai 2,62 miliar dolar AS atau tumbuh 40,81 persen (yoy).

Terkait struktur impor menurut penggunaan barang, peran golongan bahan baku 74,32 persen dari total impor April 2018, sementara barang modal 16,29 persen dan konsumsi 9,39 persen.

Apabila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, selama Januari hingga April 2018 nilai impor barang konsumsi, bahan baku, dan barang modal meningkat masing-masing sebesar 1,12 miliar dolar AS (26,09 persen), 8,03 miliar dolar AS (21,86 persen), dan 2,32 miliar dolar AS (31,04 persen).