IHSG Siap Melaju Menguat

Oleh : Wiyanto | Selasa, 15 Mei 2018 - 07:46 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta-Diperkirakan IHSG akan berada di kisaran support 5914-5927 dan resisten 5957-5974. Diharapkan pelaku pasar dapat mengurangi kepanikan dan kekhawatiran berlebih terhadap kondisi yang ada sehingga dapat membuat pasar keuangan mampu kembali menguat.

"Meski demikian, tetap mewaspadai terhadap sentimen-sentimen yang dapat membuat IHSG kembali melemah," kata Analis Binaartha Institutional Research Reza Priyambada di Jakarta, Selasa (15/5/2018).

Ia katakan, pelemahan yang terjadi sebelumnya terlihat hanya sementara dimana pasca menyentuh level terendahnya di level 5.53,44 IHSG mampu kembali naik. Adanya sentimen dari kondisi dalam negeri berupa teror bom hanya bersifat sementara dimana pelaku pasar kaget akan kejadian tersebut dan langsung melakukan aksi jual. Namun demikian, aksi tersebut hanya sementara hingga aksi beli mampu mengangkat IHSG meski masih lebih rendah dari penutupan sebelumnya.

Ia sodorkan saham-saham pilihan: MAPI Trading buy selama dapat bertahan di atas 8175. Support 8100-8175 Resisten 8400-8475. UNVR Maintain buy selama dapat bertahan di atas 49250. Support 49200-49250 Resisten 49500-49650.

MARK Trading buy selama dapat bertahan di atas 1680. Support 1650-1680 Resisten 1720-1750. PTBA Trading buy selama dapat bertahan di atas 3540. Support 3520-3540 Resisten 3600-3640. UNTR Maintain buy selama dapat bertahan d atas 35675. Support 35525-35675 Resisten 35950-36000

Kemarin, Pelemahan IHSG sebesar 9,68 poin atau -0,16 persen lebih rendah dibandingkan kenaikan sebelumnya yang menguat 48,89 poin atau 0,83 persen. Pergerakan IHSG berada di dalam kisaran support 5927-5948.

Pergerakan IHSG di awal pekan cenderung terjadi pelemahan. Adanya teror bom yang terjadi berturut-turut seolah menghentikan aksi beli lanjutan sehingga kenaikan IHSG yang diharapkan dapat berlanjut sejak Jumat tampaknya belum terjadi. Di sisi lain, tertahannya aksi beli juga disebabkan aksi tunggu pelaku pasar dalam melihat kondisi makroekonomi global yang berimbas pada pergerakan nilai tukar Rupiah. Aksi jual pada saham-saham telekomunikasi menekan indeks infrastruktur dan berimbas pada sejumlah saham-saham di sektor lainnya. Namun demikian, kembali munculnya aksi beli di pertengahan sesi kedua mampu mengangkat IHSG sehingga pelemahan pun dapat berkurang.

Asing mencatatkan nett sell Rp 208,09 miliar dari sebelumnya nett sell Rp 434,01 miliar.