Mensos: Mahasiswa Tidak Mudah Terprovokasi Kabar Bohong

Oleh : Dina Astria | Selasa, 15 Mei 2018 - 06:42 WIB

INDUSTRY.co.id - Bandar Lampung- Menteri Sosial Idrus Marham mengatakan mahasiswa yang merupakan kaum intelektual tidak akan mudah terprovokasi kabar bohong atau "hoax".

"Mahasiswa sejatinya tidak akan mudah terpapar kabar bohong atau "hoax" karena terbiasa berpikir kritis, rasional, mengandalkan logika, dan faktual," kata Idrus dalam Dialog Nasional II Indonesia Maju di Universitas Bandar Lampung, Bandar Lampung, Lampung, Senin (14/5/2018)

Dia menambahkan mahasiswa yang terbiasa menganalisis suatu persoalan, tidak akan mudah terprovokasi kabar bohong. Oleh karena itu,menurut dia percuma banyak kabar bohong yang masuk ke dalam kampus karena tidak akan mungkin terpengaruh. "Sekarang banyak beredar fitnah yang tidak jelas," cetus dia.

Begitu juga dengan radikalisme, yang mana mahasiswa yang berpikir kritis tidak akan terpapar radikalisme.

Dialog Nasional tersebut juga turut dihadiri Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir.

Dalam kesempatan itu Nasir menegaskan perguruan tinggi harus menjadi pintu utama penangkalan radikalisme.

"Kami berempati terhadap kejadian pemboman di Surabaya, bahwa setiap kampus harus menjadi gerbang utama penangkalan radikalisme. Terorisme tidak ada hubungannya dengan agama apapun," kata Nasir.

Menristekdikti juga meminta pimpinan perguruan tinggi bila menemukan indikasi terjadi intoleransi dan radikalisme, untuk dapat menyelesaikan dan membina civitas akademika yang terpapar tersebut.

"Kalau sudah diduga dan terbukti ada dosen dan mahasiswa yang melenceng ke arah terorisme, laporkan segera ke pihak kepolisian," tegas Nasir.

Dialog Nasional tersebut diikuti sekitar 7.000 mahasiswa perguruan tinggi yang ada di wilayah Lampung. Dialog itu juga dihadiri pimpinan perguruan tinggi swasta di lingkungan Kopertis II yang terdiri dari Sumatera Selatan, Lampung dan Bangka Belitung.

Dalam dialog itu juga, Nasir menyatakan pihaknya terus meningkatkan inovasi pembelajaran berbasis digital akan terus ditingkatkan untuk merespons era disrupsi teknologi revolusi industri 4.0. (Ant)