Gelar Inspiring Lecture, Kemenperin Minta CPNS Buka Cakrawala Berfikir Jawab Tantangan Era Industri 4.0

Oleh : Ridwan | Senin, 14 Mei 2018 - 16:45 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pagi tadi menyelenggarakan Inspiring Lecture oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto kepada seluruh Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Kementeriannya tahun 2018.

Sekretaris Jenderal Kemenperin yang juga selaku ketua panitia Inspiring Lecture, Haris Munandar mengatakan, penyelenggaraan Inspiring Lecture oleh Menteri Perindustrian dimaksudkan sebagai upaya untuk membuka cakrawala berpikir seluruh CPNS Kemenperin Tahun 2018 terhadap perubahan ekonomi dunia dalam menjawab tantangan di Era Industri 4.0.

"Sehubungan dengan hal tersebut, tema yang diusung dalam Inspiring Lecture adalah Birokrasi Berkelas Dunia Menghadapi Tantangan Industri 4.0," kata Haris di Kantor Kemenperin, Jakarta, Senin (14/5/2018).

Berdasarkan profil SDM di Kementerian Perindustrian pada bulan April 2018, jumlah pegawai Kementerian Perindustrian sebanyak 5105 orang, dengan tingkat pendidikan pegawai mulai dari tingkat Sekolah Dasar hingga tingkat Doktor. Adapun jumlah pegawai terbanyak pada tingkat Sarjana sebesar 2055 orang. 

Berdasarkan data usia pegawai Kementerian Perindustrian, terdapat kesenjangan usia yang cukup jauh. Jumlah pegawai berusia matang atau produktif dengan rentang usia 40-50 tahun jauh lebih sedikit dibandingkan dengan pegawai yang akan memasuki usia pensiun dengan rentan usia 53 tahun keatas. 

"Hal ini menjadi perhatian karena dapat berdampak pada kekurangan pegawai produktif dimasa yang akan datang apabila tidak mendapat tambahan pegawai baru," terangnya. 

Menurutnya, apabila pegawai berusia 53 tahun keatas tersebut memasuki masa pensiunnya, maka Kementerian Perindustrian harus mengambil suatu kebijakan untuk mengatasi banyaknya pegawai yang kompeten yang akan memasuki masa pensiun tersebut.

"Sehingga perlu dipersiapkan penguatan kompetensi pada pegawai yang berusia produktif agar kebutuhan pegawai dapat terpenuhi dan Gap Competence antar pegawai tidak terjadi," ucap Haris. 

Lebih lanjut, ia menjelaskan, lemerintah telah melaksanakan moratorium penerimaan CPNS selama 2 tahun yaitu pada tahun 2015-2016. Setelah moratorium tersebut, Kementerian Perindustrian memperoleh formasi sebanyak 380 pada Rekrutmen CPNS Tahun 2017. 

Ada sebanyak 280 CPNS yang berhasil lulus, diantaranya ialah 132 orang CPNS laki-laki dan 148 orang CPNS perempuan atau 47% laki-laki, 53% perempuan. Tingkat Pendidikan terbanyak yaitu S-1 sebanyak 176 orang. 
Sebagian besar CPNS tersebut merupakan lulusan dari beberapa perguruan tinggi yaitu Universitas Gadjah Mada dengan CPNS sebanyak 34 orang, Institut Teknologi Bandung dengan CPNS sebanyak 20 orang, Politeknik STTT Bandung dengan CPNS sebanyak 19 orang, Institut Teknologi Sepuluh November dengan CPNS sebanyak 18 orang, Universitas Diponegoro dengan CPNS sebanyak 15 dan masih terdapat CPNS dari lulusan perguruan tinggi lainnya. 

Tugas pembangunan SDM memiliki tantangan yang sangat besar karena sebagaimana amanat RPJMN, Pemerintah setelah fokus pembangunan pada infrastruktur, kedepan pembangunan akan lebih difokuskan pada pembangunan SDM, termasuk SDM Aparatur atau Aparatur Sipil Negara (ASN).

"Oleh karenanya, dengan tuntutan dan demografi CPNS yang sangat potensial tersebut, CPNS Kementerian Perindustrian sebagai Aparatur Sipil Negara dituntut untuk dapat menjadi aparatur yang memiliki inovasi, mengedepankan layanan publik yang prima dan mampu bekerja keras, sehingga kinerja yang dihasilkan dapat bermanfaat bagi masyarakat," imbuhnya.

Haris berharap kegiatan ini dapat membekali CPNS untuk dapat menjadi aparatur yang dapat berpikir logis, profesional dan berintegritas, CPNS yang memahami arah kebijakan pengembangan industri nasional, serta CPNS yang siap menjalani tantangan Revolusi Industri 4.0 sesuai dengan konsepsi Road Map Making Indonesia 4.0. 

"Karena Kementerian Perindustrian merupakan leader dalam inisiatif Making Indonesia 4.0 tersebut, maka seluruh SDM Aparatur dilingkungan Kementerian Perindustrian harus memahami konsep industri 4.0 beserta implementasinya," tutup Haris.