Pelemahan Rupiah Industri Jasa Logistik Klaim Aman

Oleh : Ahmad Fadli | Senin, 14 Mei 2018 - 15:16 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta -Asosiasi Logistik dan Forwader Indonesia (ALFI) menilai pelemahan rupiah saat ini belum menggangu industri logistik. Pihaknya pun optimis bisnis logistik masih bisa tumbuh hingga 10,4 persen.

“Pelemahan rupiah saat ini belum menggangu, tapi habis lebaran kalau masih berlanjut maka bisa berubah,” kata Ketua ALFI, Yuki Nugrahawan, di Jakarta.

Ia juga mengatakan, seiring implementasi industri 4.0 Indonesia kini tengah masuki momentum yang mendesak untuk meningkatkan daya saing industri nasional tak terkecuali di industri rantai pasok (supply chain) dan logistik.

Apalagi, Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah bahwa biaya logistik masih tinggi yakni 23,7 persen terhadap GDP dan porsi biaya logistik menyumbang sekitar 40 persen dari harga ritel barang.

"Kita berharap produktivitas bisa berdaya saing tinggi, mata rantainya baik sehingga biaya logistik bisa dibawah 20 persen untuk satu sampai dua tahun kedepan,” sebutnya

Tahun lalu, biaya logistik masih 23,7 persen terhadap GDP. Kalau dengan infrastruktur paling hanya turun jadi 21 persen. Sedangkan Malaysia dan Thailand sudah dibawah 15 persen. Oleh karena itu, stakeholder, swasta, industri harus kerja keras apalagi 2020 era industri 4.0 akan dimulai.