Molindo Raya Industrial Produksi 4,9 Megawatt Listrik Dari Limbah Etanol

Oleh : Hariyanto | Sabtu, 12 Mei 2018 - 12:41 WIB

INDUSTRY.co.id - Malang - PT Molindo Raya Industrial memproduksi 4,9 megawatt listrik dari limbah etanol menggunakan teknologi vinase boiler guna mendukung target produksi listrik 35.000 megawatt yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.

Direktur Utama PT Molindo Raya Industrial Arief Goenadibrata mengatakan produksi listrik menggunakan mesin vinase boiler itu sebagai tanggung jawab pihaknya yang merupakan produsen etanol untuk tidak hanya memikirkan sisi bisnis tapi juga limbah yang diproduksi.

"Sehingga dalam pengelolaan limbah kami berani untuk berinvestasi cukup besar agar pengelolaan limbah bisa dilakukan dengan baik sehingga tidak mencemari lingkungan dan baik buat semuanya," kata Arief saat kunjungan media di Malang, Jawa Timur, Jumat (11/5/2018).

Arief menjelaskan, investasi besar yang dilakukan adalah dengan memilih Five Cails-KCP dari India untuk membeli vinase boiler yang merupakan mesin penghasil listrik dan uap atau steam yang bahan bakarnya menggunakan vinase.

Penggunaan vinase boiler dapat menghasilkan uap untuk proses penyulingan ethanol. Hal itu mampu mengurangi penggunaan batu bara dari pada boiler pada umumnya yang ada sekarang masih menggunakan 100 persen batu bara.

Vinase boiler milik Molindo ini mampu menghasilkan 45 ton steam atau uap dan 4,9 MW listrik. Energi listrik itu diharapkan dapat memperbesar kemungkinan untuk membantu perluasan jaringan listrik sampai ke daerah pelosok yang selanjutnya akan dikerjasamakan dengan pihak PLN.

Menurut dia, nilai positif alat ini bisa memproduksi energi yang terbuang sia-sia. Energi yang dibakar dan terbuang bisa diproduksi dan menghasilkan listrik. Selain itu, pemakaian batu bara untuk boiler bisa turun cukup banyak.

"Kami merencanakan mesin ini bisa beroperasi penuh mulai Januari 2019. Proses instalasi mesin butuh waktu kira-kira enam bulan," ujarnya.

Untuk nilai ekonomisnya, lanjut Arief, pemakaian batubara bisa sampai 50 persen. Jika seperti itu, otomatis limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang diproduksi akan jauh berkurang. Pasalnya selama ini, mereka memproduksi limbah yang jumlahnya cukup banyak, yakni sekitar 1,2 juta liter per hari.

Dengan menggunakan mesin canggih asal India itu, penggunaan batu bara menjadi lebih sedikit juga akan memperkecil abu hasil pembakaran batu bara.

PT Molindo Raya Industrial berharap dengan adanya mesin vinase boiler ini maka tercapai faktor 3E yakni Efisiensi, Energi, dan Effluent, sehingga Molindo mempunyai kemampuan daya saing yang lebih di pasar.

"Melalui terobosan baru di bidang industri yang lebih ramah lingkungan ini, pelanggan juga akan menerima manfaat karena mendapatkan harga dan kualitas produk yang terbaik dan konsisten," tuturnya. (ant)