API Harapkan Pemerintah Segera Selesaikan Perundingan IEU-CEPA Untuk Dongkrak Laju Ekspor

Oleh : Hariyanto | Senin, 07 Mei 2018 - 10:36 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Hambatan dagang dari Uni Eropa (UE) perlu segera diselesaikan oleh pemerintah, agar ekspor tekstil dan produk teksil(TPT) bisa bergerak naik.

Selama ini, ekspor TPT meuju Uni Eropa terhambat. Padahal, Uni Eropa adalah pasar yang cukup menguntungkan Indonesia. Kenyataan ini, seratus delapan puluh derajat dengan tiga tahun lalu. Di mana, ekspor TPT bisa terkerek naik hingga 100%. Nilainya mencapai US$6,9 miliar dalam tiga tahun.

Hambatan tersebut karena Uni Eropa mematok bea masuk 11%. Hal ini berbeda dengan Vietnam, Banglades, Thailand atau Ethiopia yang menjadi kompetitor Indonesia, dan Uni Eropa membebaskan bea masuk untuk ekspor TPT dari negara tersebut.

Ketua Asosiasi Petekstilan Indonesia (API), Ade Sudrajat memaparkan, Indonesia berpotensi meningkatkan ekspor TPT ke Uni Eropa setelah adanya perundingan. Pemerintah diminta untuk segera menyelesaikan perundingan Indonesia European Union-Comprehensive Economics Partnership Agreement (IEU-CEPA) untuk mendongkrak laju ekspor.

"Memang menyelesaikan perundingan dengan Uni Eropa sangat sulit. Namun jika negara lain bisa, masak kita tidak punya negosiator ulung," kata Ade, Minggu (6/5/2018).

Selama ini market akses untuk ekspor Indonesia masih bermain di pasar tradisional seperti Amerika Serikat, Uni Eropa dan Jepang. Amerika setidaknya menyumbang ekspor sekitar US$4 miliar pada 2017, disusul Uni Eropa US$2,3 miliar.

Adapun Jepang meski tidak disebutkan nilai ekspor, namun diklaim setelah adanya perundingan dagang dengan RI, secara berangsur ekspor TPT ke Negeri Sakura naik 200% dalam delapan tahun terakhir. (tar)