BPS: Industri Manufaktur Besar Riau Turun 9,73 Persen

Oleh : Herry Barus | Sabtu, 05 Mei 2018 - 20:19 WIB

INDUSTRY.co.id - Pekanbaru,- Badan Pusat Statistik menyatakan pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan I-2018 turun 9,73 persen dibandingkan periode yang sama pada 2017.

"Penurunan tersebut terutama disebabkan turunnya produksi industri barang galian bukan logam sebesar 13,80 persen, diikuti dengan turunnya produksi industri makanan sebesar 12,08 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Aden S. Gultom di Pekanbaru, Jumat (4/5/2018)

Ia menjelaskan, pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan I-2018 juga turun sebesar 20,18 persen (q-to-q) terhadap triwulan IV tahun 2017. Industri yang mengalami penurunan produksi tertinggi adalah industri makanan yang turun 23,96 persen, diikuti dengan industri barang galian bukan logam, yang turun 22,59 persen.

Hanya saja, Aden tidak bisa menjelaskan apa yang menyebabkan penurunan tersebut.

Di tingkat nasional, pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan I tahun 2018 naik sebesar 5,01 persen (y-on-y) terhadap triwulan I tahun 2017. Kenaikan tersebut terutama disebabkan naiknya industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki yang naik 18,87 persen, diikuti dengan industri mesin dan perlengkapan naik 18,48 persen.

Sementara untuk pertumbuhan q-to-q pada level nasional, pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan I tahun 2018 naik 0,88 persen.

Industri yang mengalami kenaikan produksi tertinggi adalah industri percetakan dan reproduksi media rekaman yang naik sebesar 13,54 persen, diikuti industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki, naik 9,90 persen.

Sementara itu, Aden mengatakan pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan I tahun 2018 naik sebesar 6,08 persen (y-on-y) dibandingkan periode yang sama tahun 2017. Kenaikan tersebut terutama disebabkan naiknya produksi industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional yang naik naik 94,44 persen.

Sedangkan industri yang mengalami penurunan produksi terbesar adalah iIndustri kayu, barang dari kayu dan gabus ( tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya, yang turun 47,83 persen.

Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil pada triwulan I-2018 juga naik sebesar 1,14 persen (q-to-q) terhadap triwulan IV tahun 2017. Industri yang mengalami kenaikan produksi tertinggi adalah industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional yang naik 95,65 persen.

Sedangkan industri yang mengalami penurunan terbesar adalah Industri karet, barang barang dari karet dan plastik yang turun 14,30 persen.

Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan I tahun 2018 (y-on-y) pada tingkat nasional naik 5,25 persen. Sedangkan pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan I tahun 2018 (q-to-q), naik sebesar 3,09 persen.