Susu Sumber Nutrisi, Tapi Tidak Semuanya Baik Untuk Anak

Oleh : Ahmad Fadli | Senin, 30 April 2018 - 15:00 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta  - Susu terbukti berpengaruh positif terhadap pertumbuhan, terutama untuk tinggi badan dan perkembangan kognitif anak. Konsumsi susu pada anak dalam masa pertumbuhan dapat berperan mencegah stunting dan ganggguan kognitif pada anak. Namun, patut diingat bahwa tidak semua susu baik untuk anak.

Sementara Ketua Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Ahmad Syafiq saat ditemui dalam FGD ‘Kedudukan konsumsi susu dalam kerangka percepatan perbaikan gizi’ mengatakan  salah satu sumber nutrisi yang penting bagi masyarakat adalah susu. “Bagaimanapun susu berperan besar dalam pemenuhan nutrisi anak dan mencegah stunting dan gizi buruk. Meski demikian, ia tetap mengharapkan orang tua cerdas memilih susu untuk anak. Karena tidak semua susu dapat dikonsumsi anak, ada yang baik dan ad ayang tidak baik untuk anak,” ujar Ahmad. 

Susu kental manis adalah salah satu yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi secara rutin oleh anak terutama balita. Senada dengan Ahmad, anggota UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik PP IDAI Dr Damayanti Syarif SpA(K) PhD juga menghimbau agar tidak memberikan susu kental manis untuk anak. “Susu kental manis adalah produk yang fungsinya sebagai bahan makanan, memiliki kandungan gula 50% serta beresiko bila dikonsumsi oleh anak,” tulisnya dalam laman resminya www.idai.or.id. 

Sejatinya, susu kental manis adalah produk yang utamanya digunakan sebagai bahan pelengkap masakan. Sebab, produk ini tinggi kandungan gula dan hanya sedikit mengandung protein susu – zat yang dibutuhkan dalam tumbuh kembang anak. Sayangnya, dimasyarakat sendiri terjadi bias informasi. Susu kental manis meskipun hanya memiliki protein susu kurang dari 8%, tetap dianggap sebagai susu dan sebagian besar masyarakat berharap asupan gizi anak terpenuhi dengan mengkonsumsi susu ini.

Mengantisipasi kebingungan masyarakat, Ketua Komite III DPD RI Fahira Idris meminta berbagai pihak senantiasa menggalakkan kampanye agar masyarakat teredukasi dan menghentikan pemberian susu kental manis kepada anak. “Yang dihadapi adalah perusahaan besar. Jadi, perlu ada kampanye yang masif dan kuat tentang bahaya susu kental manis,” jelas Fahira. 

Lebih lanjut, Fahira mengatakan akan membawa persoalan susu kental manis ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Ia melihat, promosi yang gencar oleh produsen susu kental manis melalui iklan di televisi yang mengakibatkan terjadinya salah persepsi di masyarakat. Iklan susu kental manis yang tayang di televise cenderung menampilkan kesan bahwa susu kental manis adalah minuman bergizi untuk keluarga.