Kadin Kerek Kinerja Industri Melalui Aplikasi Digital

Oleh : Ahmad Fadli | Senin, 30 April 2018 - 07:00 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur berkomitmen melakukan percepatan digitalisasi industri. Melalui kerjasama dengan ODOO Nusantara, Datacom dan PortCities, Kadin Jatim berupaya memberikan pemahaman tentang pentingnya penggunaan teknologi digital (ERP system) dalam percepatan industri dalam negeri.

Wakil Ketua Umum Kadin Jatim Bidang Industri Kreatif, Haries Purwoko mengatakan bahwa pemerintah telah mencanangkan pengembangan dan percepatan digitalisasi industri. Hal ini dilakukan guna menghadapi era Revolusi Industri ke-4 dengan meningkatkan daya saing dan produktivitas industri nasional.

“Ada lima sektor industri yang telah ditetapkan menjadi Industri Prioritas menuju Industri 4.0, yaitu industri makanan dan minuman, industri kimia, industri tekstil dan pakaian jadi, industri otomotif dan industri elektronika,” ujar Haries Purwoko.

Penetapan prioritas itu dengan melihat besarnya kontribusi kelima sektor industri yang mencapai12,67% terhadap total PDB atau 70,86% terhadap PDB industri pengolahan non migas di tahun 2017.

Dari 10 strategi prioritas nasional, salah satunya adalah membangun infrastruktur digital nasional yang tentunya ini akan mendukung dan sejalan upaya meningkatkan daya saing dan produktivitas industri manufaktur nasional.

“Untuk itulah, hari ini Kadin Jatim bersama ODOO Nusantara, Datacom dan PortCities menggelar seminar dengan tujuan perbaikan produktivitas sektor manufaktur melalui implementasi teknologi sistem informasi atau automasi manufaktur, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan daya saing dan produktivitas industri manufaktur di Jawa Timur,” tambahnya.

Ketua ODOO Nusantara, Agung Hario mengatakan bahwa penerapan teknologi digital seperti “ERP system” dalam peningkatan kinerja perusahaan memang sangat diperlukan. Sebab dengan sistem ini pengusaha bisa mendapatkan data yang akurat dengan cepat dan tepat.

“Jika pengusaha tersebut memerlukan data penjualan misalnya, maka ia tidak harus bertemu dengan marketing. Cukup membuka aplikasi dan mengetahui dari smartphone miliknya kapanpun ia inginkan,” terang Agung.