Wapres Jusuf Kalla Resmi Buka Pameran Inacraft 2018

Oleh : Ahmad Fadli | Rabu, 25 April 2018 - 13:29 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla didamping Ibu Negara Mufidah Kalla membuka pameran Jakarta International Handicraft Trade Fair (Inacraft) 2018 di Assembly Hall JCC Senayan, Rabu (25/4/2018). 

Acara yang berlangsung selama lima hari, pada 25 -29 April ini mengusung tema "The Lofftines of North Sumatera" dengan tema utama "Coloring the world" diikuti oleh 1.395 peserta dari seluruh pelosok tanah air terdiri dari perajin, pengusaha, produsen, dan eksportir.

Jusuf Kalla dalam sambutannya mengatakan kenapa pameran Inacraft ini menjadi penting, karena ini menjadi hasil dari orang-orang rajin, kalau tidak rajin tidak bisa menghasilkan karya yang baik, inacraft atau handcraft ini memberikan dampak yang baik, karena mendorong perekonomian dan tentunya membuka lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan bagi masyarakat.

“Itu artinya apa, kerajinan tangan memberikan dampak yang luas. Dan ini sebagian besar dikerjakan pelaku usaha kecil. Dan kerajinan tangan ini dalam rangka menjaga budaya, karena kerajinan ini berasal dari daerah setempat,” kata Jusuf Kalla.

Dirinya juga mencontohkan, dulu setiap acara orang-orang pakai jas sekarang hampir tidak ada lagi. Bahkan kini setiap acara banyak orang memakai, Songket, Tenun, Batik dan inovasi batik itu sendiri. Ini mengindikasikan hasil suatu karya yang dibuat oleh masyarakat banyak dapat membuat ekonomi yang luas.

Kalla juga mengimbau para pelaku usaha kreatif harus bisa bersinergi dengan era digital saat ini. Dimana kemajuan teknologi tidak dapat terelakan lagi. Tentu kerajinan harus berubah dengan ecommerce. Apa yang harus berubah? Antara lain standar, kualitas dan ukuran. Pengusaha industri kerajinan industri kreatif agar terus memperhatikan produknya agar on spec, sesuai dan spesifikasi yang dibutuhkan pembeli.

“Di era sekarang ini handycraft atau kerajinan tangan akan bersaing dengan robot. Bagaimana dapat bersaing kalau tidak memiliki standar, kualitas dan ukuran yang bagus,” tandasnya.

Wakil Ketua Umum 2 ASEPHI Gusmardi Bustami, even akbar ini akan diikuti oleh 1.395 peserta dari seluruh pelosok tanah air. Terdiri dari para perajin, pengusaha, produsen, dan eksportir kerajinan. Serta beberapa negara sahabat juga akan ikut menyemarakkan pameran, dengan menampilkan produk kerajinan mereka.

Pada pelaksanaan ini, Asosiasi Eksportir dan Pengusaha Handicraft Indonesia (ASEPHI), selaku penyelenggara menerbitkan buku sejarah 20 tahun perjalanan INACRAFT. Dari 120 booth di tahun pertama di tahun 1999), hingga menjelma menjadi lebih 1.300 booth.

Selain itu ada special booth dari Extended Program Anggota ASEPHI yang mengikuti Short Course Australia Award: International Business Readiness for Jewellery Design atas dukungan DFAT Australia.

Dalam sesi lainnya, dalam rangka memperingati 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jepang, juga akan ada acara  menampilkan kesenian dan display produk kerajinan kolaborasi Indonesia dengan Jepang.

ASEPHI juga memberikan perhatian khusus dengan memberikan fasilitas promosi kepada kelompok Baduy Craft Banten dan Komunitas Diffabel dari Kriya Mata Kuching Bandung.