Laju Obligasi Tertahan Pelemahan Rupiah

Oleh : Wiyanto | Rabu, 25 April 2018 - 08:36 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta-Pergerakan pasar obligasi diperkirakan masih akan bergerak melemah seiring belum adanya sentimen yang secara signifikan dapat membuat pasar obligasi menguat. Namun demikian, pergerakan Rupiah yang dapat tertahan dari pelemahannya diharapkan dapat kembali menguat sehingga berimbas positif pada pergerakan pasar obligasi.

"Diharapkan aksi jual dapat tertahan agar sejumlah seri obligasi dapat kembali menemukan momentum kenaikannya. Cermati dan waspadai masih adanya berbagai sentimen yang dapat membuat laju pasar obligasi dapat kembali melemah," ujar Analis Binaartha Institutional Research Reza Priyambada di Jalarta, Rabu (26/4/2018).

Ia katakan, laju pasar obligasi kembali mengalami pelemahan seiring masih adanya imbas kenaikan sejumlah imbal hasil obligasi AS. Imbal hasil Treasury notes tenor 10 tahun kembali melonjak dan menyentuh batas psikologis di level 3 persen. Masih terapresiasinya laju USD turut memberikan imbas negatif. Adapun untuk pergerakan masing-masing tenor ialah untuk tenor pendek (1-4 tahun) imbal hasilnya rata-rata naik 15,68 bps; tenor menengah (5-7 tahun) naik 5,72 bps; dan panjang (8-30 tahun) naik 4,30 bps.

Laju pasar obligasi cenderung kembali variatif melemah. Pada FR0063 yang memiliki waktu jatuh tempo ±10 tahun dengan harga 96,99% memiliki imbal hasil 6,33% atau naik 0,09 bps dari sebelumnya di harga 97,39% memiliki imbal hasil 6,23%. Untuk FR0075 yang memiliki waktu jatuh tempo ±20 tahun dengan harga 100,29% memiliki imbal hasil 7,47 bps atau naik 0,06 bps dari sehari sebelumnya di harga 100,89% memiliki imbal hasil 7,41 bps.

Pada Selasa (24/4), rata-rata harga obligasi Pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price turun -0,47 bps di level 116,49 dari sebelumnya di level 117,03. Sementara itu, rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price turun -0,28 bps di level 108,67 dari sebelumnya di level 108,98. Sementara itu, pergerakan imbal hasil SUN 10Yr berada di level 6,94% dari sebelumnya di level 6,89% dan US Govn’t bond 10Yr di level 2,993% dari sebelumnya di level 2,991% sehingga spread di level kisaran 394,3 bps lebih tinggi dari sebelumnya 385,7 bps.

Sementara pada laju imbal hasil obligasi korporasi, pergerakannya kembali bergerak naik. Pada obligasi korporasi dengan rating AAA dimana imbal hasil untuk tenor 9-10 bergerak naik di kisaran level 8,70%-8,80%. Lalu, obligasi korporasi dengan rating AA untuk tenor 9-10 tahun, imbal hasilnya di kisaran level 9,06%-9,10%. Untuk imbal hasil pada rating A dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 10,15%-10,22%, dan pada rating BBB di kisaran 13,00%-13,04%.