Menperin Sebut Peran Pengusaha Sangat Penting Untuk Implementasi Industri 4.0

Oleh : Ridwan | Selasa, 24 April 2018 - 13:52 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Peran pangusaha dalam implementasi industri 4.0 di Indonesia menjadi sangat penting. Pasalnya, keputusan implementasi industri 4.0 secara seutuhnya ada di pengusaha. 

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam acara Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Selasa (24/4/2018).

"Industri 4.0 itu keputusannya ada di pengusaha, dalam setiap korporasi keputusan strategis dipegang oleh pemwgang saham termasuk keputusan terkait implementasi industri 4.0," ujar Airlangg. 

Ia menambahkan, hal lain yang paling penting untuk implementasi industri 4.0 adalah tenaga kerja dan sumber daya manusia (SDM). 

"Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian telah membuat program pendidikan vokasi yang link and match dengan industri yang melibatkan pengusaha juga," terangnya. 

Menperin berharap semakin banyak pengusaha yang terlibat dalam program pendidikan vokasi link and match di Indonesia guna meningkatkan daya saing SDM dalam negeri. 

Menurutnya, saat ini program pendidikan vokasi memang baru melibatkan perusahaan-perusahaan besar dan sekolah menengak mejuruan (SMK). Untuk itu kami menambahkan program lanjutannya untuk pendidikan level politeknik. 

"Level Politeknik inilah yang disiapkan untuk mendorong kesiapan digitalisasi ekonomi. Pasalnya, ekonomi digital di ASEAN akan segera dibuat roadmap digital ekonomi. Oleh karena itu kita harus siap," terang Menperin. 

Selain itu, lanjutnya, kawasan industri juga menjadi bagian dari pengembangan kluster industri 4.0. "Selain infrastruktur pelabuhan da  jalan, kawasan industri juga harus menyiapkan infrastruktur digital. Hal ini sangat penting karena data itu menjadi bagian dari produktivitas," ucap Airlangga. 

Selanjutnya, tambah Airlangga, program kedua yang sedang kita dorong adalah program skill untuk kompetensi, dimana 4 Politeknik di Indonesia dan Politeknik yang berada di Swiss sudab saling bekerjasama. 

"Sekarang kalau dibilang siap, ya kita sudah siap dengan industri 4.0, karena kita sudah punya Palapa Ring yang sedang didorong pemerintah tinggal kapasitasnya saja yang dinaikkan," tutur Menperin.