Pesan Pelestarian Lingkungan Masyarakat Baduy kepada Bupati Pandeglang

Oleh : Herry Barus | Minggu, 22 April 2018 - 12:47 WIB

INDUSTRY.co.id - Banten- Pandeglang, "Gunung tak diperkenankan dilebur. Lembah tak diperkenankan dirusak. Larangan tak boleh diubah. Panjang tak boleh dipotong. Pendek tak boleh disambung. Yang bukan harus ditolak. Yang jangan, harus dilarang dan yang benar haruslah dibenarkan."

Penggalan pesan lingkungan hidup dari suku baduy tersebut disampaikan ratusan warga baduy kepada Bupati Pandeglang Irna Narulita.

Ratusan warga Baduy tersebut berjalan telanjang kaki puluhan hingga ratusan kilometer dari Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten

Bupati Pandeglang Irna Narulita selaku Ibu Gede menyambut kedatangan masyarakat Baduy di Pendopo Pandegelang, Sabtu (21/4/2018). Ibu Gede berjanji akan selalu menjaga kelestarian alam, terutama di Gunung Aseupan, Karang, Pulosari (Akarsari).

Lewat tradisi Seba Baduy itu, masyarakat Baduy menunjukkan kepatuhannya kepada sang penguasa. Mereka juga membawa hasil bumi dari tanaman yang mereka tanam. Seba secara harfiah adalah menyerahkan secara sukarela.

Sebelum seba, masyarakat Baduy lebih dulu berpuasa Kawalu selama tiga bulan berturut-turut di tiga kampung Baduy Dalam. Mereka juga lebih dulu minta petuah pemuka adat tiga kampung Baduy Dalam yang biasa dipanggil Pu'un.

"Atas nama pemerintah daerah, kami akan terus berupaya mengemban amanah itu untuk menjaga kelestarian alam dan hutan sudah menjadi kewajiban kami, sebab bila hutan lestari, Insya Allah jauh dari bencana," ucap Irna.